 |
| Musim Kemarau di Jogja Diprediksi Berakhir pada Awal Oktober. (Set/Kabar Jogja) |
Yogyakarta, Kabar Jogja - BMKG DIY memprediksi akhir musim kemarau 2025 di Jogja dan sekitarnya akan terjadi pada dasarian I Oktober atau tanggal 1 sampai 10 Oktober 2025. Sedangkan pancoba pada September.
Kecuali untuk wilayah Kabupaten Kulon Progo bagian barat dan selatan, akhir musim kemarau baru terjadi pada dasarian II Oktober 2025 (tanggal 11-20).
Kepala Stasiun Klimatologi DI Yogyakarta Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya mengatakan kondisi saat ini angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator bertiup dari timuran mengindikasikan Monsun Australia aktif.
Kemudian juga terdapat indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada dalam kondisi netral dan diprediksi akan bertahan hingga akhir tahun 2025.
Selanjutnya, Dipole Mode Indeks (DMI) berada dalam kategori netral dan diprediksi akan bertahan hingga akhir tahun 2025.
“Madden Julian Oscillation (MJO) diprediksi aktif di wilayah Indonesia,” katanya.
BMKG DIY memprediksi curah hujan pada dasaran III Agustus 2025 atau tanggal 21 sampai 30 ini diprediksi dalam kategori rendah sekitar 0-50 mm/dasarian.
Sedangkan curah hujan dasaran I September 2025 diprediksi ada peningkatan tapi masih kategori rendah yakni berkisar 10 - 50 mm/dasarian dengan sifat hujan umumnya Atas Normal (AN).
Lalu untuk curah hujan dasarian II September 2025 diprediksi dalam kategori rendah berkisar antara 10 – 75 mm/dasarian dengan sifat hujan umumnya Atas Normal (AN).
Selama bulan September 2025, curah hujan di DI Yogyakarta diprediksi berkisar 51 – 300 mm/bulan (kriteria rendah - menengah) dengan sifat hujan seluruhnya Atas Normal (AN).
Sedangkan curah hujan selama bulan Oktober 2025 di Yogyakarta diprediksi berkisar 201 – 500 mm/bulan (kriteria menengah - tinggi) dengan sifat hujan seluruhnya Atas Normal (AN).
Kemudian curah hujan selama bulan November 2025 di Yogyakarta diprediksi berkisar 201 - >500 mm/bulan (kriteria menengah – sangat tinggi) dengan sifat hujan seluruhnya Atas Normal (AN).
BMKG menghimbau kepada pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap periode pancaroba pada September dan Oktober 2025.
Selama masa pancaroba itu diharapkan diwaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang. (*)
