Bantul, Kabar Jogja – Berlangsung mulai 7-10 Agustus 2025, Jogja Fashion Week (JFW) menargetkan meraih omzet hingga angka Rp2,2 miliar. 20 tahun usianya, JFW menjelma menjadi ajang fashion terkemuka di Indonesia yang mewarnai industri fashion dari masa ke masa.
Diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, JFW 2025 resmi dibuka Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dan dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan tahun ini tema besar yang diusung JFW adalah ‘Threads of Tomorrow’.
“Sebuah tema yang menggambarkan benang-benang harapan, inovasi, dengan semangat keberlanjutan yang diharapkan untuk dapat menenun masa depan fashion,” katanya dikutip dari rilis Jumat (8/8).
Yuna memaparkan tema ini mencerminkan bagaimana dunia mode terus berkembang dengan menghubungkan tradisi, teknologi, kreativitas tanpa batas, juga keberpihakan terhadap keberlangsungan bumi dan segala isinya.
Tema Threads of Tomorrow juga dinilai bukan sekedar tentang kain dan desain, namun tentang bagaimana fashion dapat menjadi medium untuk membangun masa depan yang lebih inovatif, inklusif, dan keberpihakan pada berkelanjutan.
Namun secara luas tema ini mengajak untuk merajut inspirasi dari warisan budaya, mengolahnya dengan teknik dan teknologi terkini, serta menciptakan karya yang relevan bagi generasi mendatang.
Selama empat hari, JFW 2025 menampilkan berbagai ragam produk fashion dan aksesoris premium. Lebih dari 130 tenant pameran terkurasi akan berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk berkualitas dan menarik.
Ada juga peragaan busana yang melibatkan 96 professional fashion designer, 12 youth fashion designer, lebih dari 12 kids fashion designer, yang akan terbagi dalam 10 sesi fashion show dengan lebih dari 1000 karya mode.
“20 tahun perjalanan JFW memberikan pengalaman, pembelajaran dan menjelma sebagai ajang fashion terkemuka di Indonesia yang mewarnai industri fashion dari masa ke masa. Tahun ini kita menargetkan total omzet menembus Rp2,2 miliar,” terangnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi mengapresiasi JFW 2025 yang disebutnya wujud nyata kreativitas kecintaan produk dalam negeri.
“Kemendag menaruh perhatian pada gelaran JFW yang disamping memiliki kekuatan ekonomi lokal, juga mempunyai potensi ekspor. Kegiatan ekspor ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dimana kinerja ekspor kumulatif 2025 menunjukkan pertumbuhan 7,7 persen,” ujar Fajarini.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan tema Jogja Fashion Week yang diangkat tahun ini, Threads of Tomorrow sangat relevan dengan tantangan zaman.
“Dunia mode tak lagi hanya soal estetika, tetapi juga medium perubahan yang menjahit harapan baru, menganyam keberlanjutan, dan merajut identitas yang progresif,” ujar Paku Alam X.
Paku Alam X mengatakan di tengah krisis iklim, perubahan selera generasi, serta tuntutan inovasi digital, Jogja Fashion Week menghadirkan jawaban: bahwa tradisi dan teknologi bukan dua kutub yang berlawanan, melainkan bisa dipadukan untuk mencipta masa depan yang lestari. (Set)