Bantul, Kabar Jogja – Aksi pencuri spesialis rambu-rambu penunjuk jalan, YPO alias Komai asal Sleman harus berhenti setelah dibekuk jajaran Reskrim Polsek Sanden, Bantul pada Kamis (10/7) di daerah Imogiri. Aksinya memotong rangka besi peringatan bahaya tsunami akhir Juni lalu merugikan negara Rp50 juta.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan Komai sendiri telah ditetapkan masuk daftar pencarian orang atas hilangnya rangka peringatan bahaya tsunami milik BPBD Bantul pada 23 Juni lalu.
“Kerangka baliho yang hilang berukuran 4x 6 meter dengan 2 muka dan sebelumnya terpasang di JJLS yang masuk Desa Srigading, Kecamatan Sanden. Hilangnya besi kerangka ini sudah dilaporkan,” kata Jeffry.
Kemudian hari ini, sekitar pukul 10.00 WIB, Reskrim Polsek Sanden mendapatkan informasi mengenai aktivitas pemotongan rambu-rambu petunjuk jalan di daerah jalan Barongan Imogiri. Dari informasi tersebut petugas mengamankan seseorang dengan mobil pick up plat merah no pol AB 1045 UB tengah memotong rambu-rambu petunjuk jalan.
Di dalam mobil, petugas mendapati alat potong berupa dua unit gerindra listrik dan 10 buat potongan rambu-rambu penunjuk arah.
“Ciri-ciri orang yang diamankan sesuai dengan pelaku aksi pencurian rangka besi di JJLS. Petugas kemudian membawa tersangka beserta barang buktinya. Tersangka dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian,” terang Jeffry.
Dari penyelidikan lebih lanjut, diketahui plat nomor yang digunakan Komai merupakan nomor asli mobil yang dimiliki Dinas Perhubungan Bantul sedangkan mobil yang digunakan hasil sewa.
Sementara, Kasi Humas Polresta Yogyakarta Iptu Gandung Harjunadi melaporkan tentang tertempernya pekerja salah satu ekspedisi oleh satu kereta KRL di Stasiun Lempuyangan pada Kamis pagi pukul 05.10 WIB.
“Korban adalah HP warga Kasihan, Bantul. Saat itu korban tengah berlari dari selatan menuju utara dengan melintasi rel. Bersamaan melintas KRL Jogja - Palur dari arah barat menuju ke timur yang akan berhenti di Stasiun Lempuyangan,” terangnya.
Terseret kereta hampir 15 meter, HP mengalami luka serius dimana tangan kanannya patah, tangan kirinya hancur, dan kaki terluka. Saat ini korban tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUP Sardjito. (Set)