-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dampak Megathrust Pantai Selatan, Bantul dan Kulon Progo Paling Rawan

    11/06/25, 18:05 WIB Last Updated 2025-06-11T11:05:17Z


    Bantul, Kabar Jogja – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Noviar Rahmad menyatakan gempa skala megathrust sangat berpotensi besar terjadi di kawasan pantai selatan. Jika benar-benar terjadi, maka Bantul dan Kulon Progo adalah dua kabupaten yang paling besar terkena dampaknya.


    Hal ini disampaikan Noviar berdasarkan dari kajian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di sepanjang pesisir pantai selatan.


    “Memang ada potensi terkait megathrust yang meliputi bencana gempa bumi dengan skala 8,8 SR dan tsunami setinggi 12-22 meter yang berdampak besar di wilayah Bantul serta Kulon Progo,” ujarnya pada Rabu (11/6).


    Karenanya, dengan dasar fakta dan kondisi ini, BPBD DIY telah menetapkan zona aman dari tsunami sepanjang 4 Km dari bibir pantai. Tak hanya itu, kawasan yang berada di sepanjang kanan kiri sungai di Bantul maupun Kulon Progo ditetapkan sebagai zona merah.


    Pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai potensi besar bencana di kawasan selatan dan mengedukasi bahwa durasi menyelamatkan diri ke lokasi aman berkisar 38-42 menit.


    “Tempat evakuasi, baik awal dan akhir sudah kita siapkan di berbagai ruang publik di seluruh desa yang ada di Bantul dan Kulon Progo. Evakuasi ini berjarak 4 Km dari bibir pantai,” tutur Noviar.


    Noviar juga memastikan saat ini kondisi peralatan early warning system (EWS) tsunami sepanjang pantai selatan DIY berfungsi dengan baik dan setiap bulannya dilakukan uji coba.


    Di Bantul, Noviar hadir dalam pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar TNI AU di Pantai Samas, Kecamatan Sanden. Wakil Asisten Potensi Maritim KASAL, Brigjen TNI (Mar) Werijon pelatihan ini digelar untuk terus mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan ring of fire.


    “Kita akan terus mengingatkan kesiapsiagaan dan meminimalisir bahkan zero accident. Kedua, bagaimana ini TNI/Polri dan stakeholder kita menguji pelaku-pelaku di lapangan, uji prosedur, uji SOP, bagaimana kita sudah membuatkan jalur-jalur evakuasi nah itu sekarang kita uji, kita masih ingat tidak,” terangnya.


    Pelatihan ini ini melibatkan semua stakeholder yang terkait dengan kebencanaan di Yogyakarta. Sebab peran serta seluruh stakeholder bisa memperkuat koordinasi dalam penanggulangan bencana. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Milenial

    +

    Sport

    +
    close