Bantul, Kabar Jogja - Menggunakan bahan baku ikan dari kalangan nelayan Pantai Depok, Kretek dan sekitarnya. Unit Pengalengan Ikan (UPI) Mina Bahari 45 dan Dapur Bunda Nuryana (UMKM Unggul Reborn) yang digagas Sri Nuryana berhasil memperkenalkan produk perikanan Bantul ke dunia.
Berdiri sejak 2021, UPI Mina Bahari 45 berhasil menjadikan ikan tangkapan menjadi olahan makanan siap saji dalam kemasan kaleng steril, tanpa bahan pengawet, dan bisa langsung dikonsumsi.
“Kami sejak awal memang mengusung konsep olahan ikan dalam kaleng tanpa bahan pengawet dengan sistem sterilisasi. Kami juga tidak menggunakan bumbu tambahan MSG, namun lebih banyak menggunakan berbagai tanaman sebagai bumbu tambahan dan penyedap rasa,” kata Nuryana yang menjabat sebagai Direktur UPI Mina Bahari 45, Selasa (10/6).
Proses produksi dilakukan secara higienis dengan SOP ketat. Ikan diasap atau digoreng terlebih dahulu, kemudian dimasak dan langsung dikalengkan dalam satu hari yang sama agar tetap segar. Dalam sebulan, produksi bisa mencapai 25.000 kaleng.
Di dua tahun pertama, produk yang dihasilkan UPI Mina Bahari 45 ini lebih banyak dipasarkan ke pasar nasional. Namun sejak tahun ini, pemasaran produk mampu menembus pasar luar negeri dengan diekspor ke 10 negara.
“Produk kami sudah dipasarkan ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Australia,” terangnya.
Kepala Pemasaran UPI Mina Bahari 45, Joko Suwanto menerapkan pasar ekspor memang menjadi prioritas pihaknya sebagai solusi meningkatkan kapasitas produksi.
“Jika sepenuhnya mengandalkan pasar nasional, produksi kami tidak maksimal. Mesin kami bisa produksi seribu kaleng per hari, sehingga jika ditujukan ke pasar lokal akan banyak penumpukan stok,” terangnya.
Tidak hanya itu, dengan perluasan pasar ke luar negeri, Joko menyebut ada peluang menaikkan harga jual. Jika di pasar nasional, satu kaleng dihargai Rp40 ribu, maka dengan menembus pasar luar negeri harganya bisa dimaksimalkan hingga menembus Rp200 ribu.
Harga tinggi untuk pasar luar negeri ini menurutnya sangat wajar, sebab produk yang dihasilkan memiliki ketahanan hingga satu tahun meski tidak menggunakan bahan pengawet. Tak hanya itu, produk langsung bisa dikonsumsi tanpa dimasak lagi. (Set)