Bantul, Kabar Jogja – Dari kouta kursi yang disiapkan untuk mahasiswa jenjang S1 maupun D4 baru tahun ajaran 2025/2026 sebanyak 1.855 kursi. Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menyediakan sebanyak 551 kursi atau 30 persennya untuk seleksi jalur Mandiri.
Seleksi Mandiri ini melengkapi dua jalur nasional, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi(SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang telah lebih dulu berjalan.
Rektor ISI Jogja, Irwandi menjelaskan seluruh proses seleksi tahun ini tetap menjunjung prinsip akuntabilitas dan kejelasan, sesuai regulasi yang berlaku.
“Semua proses seleksi kami rancang agar adil, transparan, dan memberi kesempatan setara bagi seluruh calon mahasiswa,” ujarnya, Rabu (28/5) di kampusnya.
Disampaikan, pembukaan pendaftaran seleksi Mandiri ini akan dimulai pada 20 Juni nanti dan akan diumumkan beberapa hal-hal yang menjadi kebaruan dibandingkan seleksi tahun sebelumnya.
Salah satu kebaruan yang dilakukan yaitu peserta tahun ini boleh memilih dua program studi sekaligus dalam satu kali seleksi. Sistem ini diharapkan bisa mengakomodasi potensi multi-talenta peserta.
“Sedangkan pelaksanaan ujian sendiri akan digelar secara hybrid, menggabungkan metode daring dan luring, demi menjangkau pendaftar dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk dari luar Pulau Jawa,” tuturnya.
ISI Yogyakarta juga membuka jalur afirmasi bagi peserta dari daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T), penerima afirmasi prestasi khusus, serta penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan, 1.855 kursi yang disediakan sudah terisi untuk dari jalur SNBP sebanyak 548 kursi (30 persen) dan 756 (40 persen) untuk SNBT. Kuota daya tampung tersebar di tiga fakultas, yakni Seni Pertunjukan, Seni Rupa, dan Seni Media Rekam.
Di luar agenda penerimaan mahasiswa baru, ISI Jogja juga bersiap merayakan Dies Natalis ke-41 bertema ‘Up Connectivity: Memperkuat Jejaring untuk Memulihkan ISI Jogja sebagai Inovasi yang Sempurna’.
Berlangsung sepanjang Mei sampai Agustus 2025, akan diselenggarakan serangkaian kegiatan seni, budaya, dan ilmiah. Termasuk konser, pameran, konferensi internasional, dan pengabdian masyarakat.
Ketua Umum Dies Natalis ke-41 IS Jogja, Arif Suharson mengatakan, momentum hari jadi ini dimanfaatkan pihaknya untuk memperluas diplomasi budaya melalui kolaborasi internasional, pertukaran pelajar, dan residensi seniman.
“Kolaborasi lintas negara adalah keharusan bagi dunia seni hari ini,” tutup Arif. (Set)