-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah Diperluas Untuk Ketahanan Pangan

    19/05/25, 12:54 WIB Last Updated 2025-05-19T05:54:28Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Menjalankan Keputusan Muktamar 'Aisyiyah ke-48, program penguatan ketahanan pangan  lewat Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah (GLHA) akan terus diperluas ke lebih 100 desa dan kota. GLHA digulirkan sebagai dari identitas rumah warga Aisyiyah.


    Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayinah, Senin (19/5) perluasan program GLHA sebagai upaya memperkuat program ketahanan pangan dan mengembangkan jejaring dengan stakeholder bidang pangan serta.


    “Kita menggulirkan program  Qaryah Thayyibah yang secara harfiyah berarti desa yang baik atau unggul. Ini gerakan nasional Aisyiyah untuk mewujudkan desa yang berkemajuan sehingga tercipta masyarakat yang maju, adil, makmur, dan bermartabat,” katanya.


    Gerakan Qaryah Thayyibah, jelas Salmah, mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu pangan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keagamaan, kesejahteraan sosial, hukum, kepemimpinan perempuan, pendidikan politik, hingga lingkungan. Ketahanan pangan menjadi salah satu aspek penting dalam gerakan Qaryah Thayyibah di komunitas.


    GLHA sendiri merupakan gerakan memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan yang tersedia yang dikelola secara individu maupun kelompok tuk budidaya tanaman, ternak, dan ikan. Ini bertujuan sebagai upaya menyediakan sumber pangan yang bergizi dan meningkatkan ekonomi keluarga.


    “Saat ini, GLHA telah berkembang di 100 kabupaten/kota. Nantinya hasil dari lumbung hidup atau lumbung gizi dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga maupun dibagikan kepada kelompok rentan seperti keluarga dengan anak stunting, ibu hamil dan menyusui, lansia, serta difabel,” lanjut Salman.


    Sekretaris Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyampaikan dari GLHA diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan maupun kapasitas seputar ketahanan pangan, perubahan sikap terhadap tanah dan lingkungan, peningkatan kualitas gizi, adanya ketersediaan pangan, dan meningkatnya pendapatan.


    “Pemberdayaan perempuan petani, perempuan peternak, dan perempuan nelayan di komunitas. Program pemberdayaan ini dilakukan karena perempuan petani, peternak, maupun nelayan memiliki peran penting dalam menyediakan sumber pangan yang bergizi untuk mewujudkan ketahanan pangan di komunitas,” ujarnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close