-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Di UAD, Menhan Prabowo Bicara Atasi Ketergantungan Luar Negeri

    14/07/23, 19:25 WIB Last Updated 2023-07-14T12:25:59Z

    Bantul, Kabar Jogja – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengajak para akademisi dan ahli pengembangan teknologi di berbagai bidang mengatasi ketergantungan Indonesia pada bahan-bahan dari luar negeri. Isu pertahanan bidang pangan, air dan pupuk menjadi prioritas Indonesia kedepan.


    Berkunjung pada Kamis (14/7) sore, di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prabowo disambut langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Mereka mengadakan pertemuan tertutup di lantai sepuluh lebih dari dua jam.


    “Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat besar pengaruh dan jasanya di bidang pendidikan dan kesehatan. Kehadiran ribuan sekolah, ratusan universitas, dan ratusan rumah sakit adalah bentuk komitmen Muhammadiyah,” kata Prabowo.


    Di kesempatan itu Prabowo menginginkan keterlibatan cendekiawan dan ahli teknologi dari perguruan tinggi menjadi konsultan, tenaga ahli untuk bersama-sama mencari bagaimana implementasi apa yang sudah dibangun pemerintah Presiden Joko Widodo sekian tahun ini.


    “Kita ingin mempercepat dan meningkatkan. Supaya tidak selalu kembali ke nol. Tidak selalu mencari bentuk, selalu diarahkan terus,” ucapnya.


    Para tenaga ahli yang diharapkan bisa bekerjasama nantinya memiliki kemampuan di bidang fisika, kimia, biologi, teknik sipil, teknik kelistrikan, ahli pangan dan ahli permasalah air.


    Prabowo menyebut pihaknya menginginkan adanya pengembangan teknologi manajemen dan mendaur ulang air. Di mana ketika musim penghujan banyak air melimpah namun tidak bisa dimanfaatkan dan malah menjadi bencana.


    “Ini menjadi mubazir. Kita ingin ada ahli di bidang-bidang di sana,” ungkapnya.


    Hal yang sama juga diterapkan di bidang pangan. Prabowo mengungkapan konsep efisiensi dan pembenihan yang bagus haruslah terus dicari alternatifnya. Salah satunya pada kebutuhan pupuk kimia yang masih menjadi ketergantungan dan dibutuhkan petani.


    “Kita selalu bergantung pada impor pupuk atau impor bahan baku pupuk. Ini bisa menjadi kerawanan kedepan. Kita harus memiliki teknologi yang bisa mengurangi ketergantungan kita pada bahan-bahan pupuk di luar negeri,” ucapnya.


    Haedar Nashir sendiri mengatakan kunjungan Prabowo ke UAD ini sebagai Menhan bukan Capres. Meski pada dasarnya Muhammadiyah membuka pintu lebar-lebar pada pejabat elit, tokoh politik maupun tokoh bangsa untuk berdiskusi tentang masalah-masalah kebangsaan.


    “Sebagai salah satu kekuatan yang berdiri sebelum republik dan kita ikut mendirikan republik ini. Muhammadiyah konsen bagaimana Indonesia ke depan betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi. Tetapi konstitusi yang harus kita implementasikan. Tadi kita banyak berdiskusi terkait pasal 33 (UUD 1945),” jelasnya. (Tio)

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close