-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Setelah Jakarta, Lakon ‘Bambie Zero’ Dipentaskan di Yogyakarta

    14/07/23, 19:23 WIB Last Updated 2023-07-14T12:23:43Z

    Bantul, Kabar Jogja – Usai tampil di Jakarta Sabtu (8/7), Grup teater pantomim dari Belanda Bambie yang beranggotakan Jochem Stavenuiter dan Paul van  der Laan. Membawakan lakon ‘Bambie Zero’, pementasan mereka digelar di Pendhapa Art Space (PAS) Panggungharjo, Sewon Bantul, Rabu (12/7) malam.


    Pentas pantomim hasil Erasmus Huis Jakarta dengan PAS berlangsung sekitar 80 menit, Penonton mendapatkan sunguhan mulai dari tata lampu maupun tata artistik yang simpel yang mendukung penampilan dua aktor saat tampil di atas pentas.


    “Lakon ‘Bambie Zero’ bercerita tentang dua orang laki-laki mencari makna dari segala sesuatu dengan menarik diri ke dunia mereka yang absurd. Cerita ‘Bambie Zero’ tontonan komedi slapstick fisik dan filosofis tentang kesedihan dan keindahan dari kegagalan,” kata papar aktor dan pendiri Bambie, Jochem Stavenuiter dan Paul van der Laan, Jumat (14/7).


    Dalam pertunjukannya, kedua aktor terlihat menarik diri ke dunia mereka yang absurd dan melakukan penelitian bermakna, namun, mereka menghalangi penelitian itu sendiri.


    Bahkan Teater pantomim Bambie, sebagai grup teater pentas keliling mempunyai kesadaran untuk tata lampu, tata artistik dibikin simbolik menggunakan properti dua kursi, tanaman pot dan sejumlah buku. Eloknya, dua aktor dapat tampil kompak mampu merespons dan memanfaatkan properti yang bukan sekadar hiasan.


    Dijadwalkan setelah Jakarta dan Yogyakarta, group yang berusia 25 tahun ini akan tampil di Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa (18/7) malam.


    Selama kiprahnya grup teater pantomim Bambie telah memproduksi pertunjukan teater visual yang jenaka dan memikat dengan menjadikan tubuh sebagai cermin dari jiwa manusia.


    “Inspirasi pertunjukan kali ini, berasal dari novel ‘Bouvard et Pécuchet’ karya Flaubert, ‘Ne me quitte pas’, dan lukisan hitam karya Malevich. Kami sangat senang bertemu dengan audiens di Indonesia yang apresiatif. Kami berharap penonton bisa tersentuh oleh bahasa teater yang absurd dan universal yang kami bawakan. Tentu saja, kami juga berharap dapat menginspirasi dan terinspirasi,” lanjut Jochem.


    Pusat kebudayaan Belanda di Indonesia Erasmus Huis merasa bangga dapat membawa salah satu kelompok teater terbaik di Belanda untuk tampil di Indonesia.


    Bambie menghadirkan teater dengan cara yang intim, lucu, dan terkadang aneh. Pentas pantomim memungkinkan tawaran untuk melihat kembali kehidupan penuh dengan tampilan yang indah, pertengkaran slapstick, dan perasaan yang dikenal - semuanya disusun menjadi sebuah pertunjukan visual memikat.


    “Topik yang diangkat dalam pentas pantomim bersifat universal yang relevan untuk orang Indonesia," kata Wakil Kepala Departemen Kebudayaan dan Komunikasi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Jaef de Boer.


    Direktur PAS Ganes Satya menambahkan, selama ini Erasmus Huis dengan PAS sudah terjalin kerjasama melaksanakan kegiatan seni budaya. Selain pentas teater, juga melakukan pameran pameran World Press Photo gelaran Erasmus Huis di PAS.


    “Prinsip PAS sebagai ruang publik seni dan budaya, sangat senang bisa menjalin kerja sama dengan Erasmus Huis,” kata Ganes. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close