Yogyakarta, Kabar Jogja - Pemkot Yogyakarta memutuskan untuk menjadikan pendorong gerobak sampah dan pasukan kuning Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang jumlahnya 1.299 sebagai penerima prioritas daging qurban.
Selain dari sapi kurban Bantuan Presiden (Banpres), mereka juga memperoleh alokasi dari sapi qurban Ikatan Notaris Indonesia (INI) Yogyakarta.
“Sapi Banpres Prabowo Subianto akan disembelih pada Hari Tasyrik Minggu (8/6) di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. Sedangkan bantuan INI Yogyakarta sebanyak sembilan sapi Masjid Pangeran Diponegoro Balai Kota Yogyakarta pada Jumat (6/6) lusa,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta Hilmi Arifin, dilansir Rabu (4/6).
Diperkirakan, dengan bobot 950 Kg, sapi Banpres ini akan menjadi sebanyak 450 paket. Dengan tambahan daging kurban sapi INI Yogyakarta maupun beberapa lembaga lainnya, daging kurban akan didistribusikan kepada pendorong gerobak sampah dan pasukan kuning di tiap kelurahan.
“Kita juga memastikan, seluruh daging hewan kurban yang dibagikan wajib dibungkus menggunakan wadah yang bisa didaur ulang. Ini merupakan arahan langsung Walikota,” ujar Hilmi.
Tercatat mulai Kamis (5/6) Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Pertanian dan Pangan, Pemerintah Kota Yogyakarta menerjunkan sebanyak 25 mahasiswa untuk mengawasi dan memeriksa pemotongan hewan kurban di Kota Yogyakarta.
Koordinator Tristianto Nugroho, menuturkan para mahasiswa yang dilibatkan telah memiliki pengalaman berinteraksi dengan hewan ternak.
”Kegiatan dilakukan sebelum dan setelah Idul Adha terutama untuk memastikan kualitas hewan ternak yang akan dikonsumsi masyarakat pada hari raya,” papar Tristianto.
Ia menjelaskan mahasiswa akan diterjunkan ke berbagai kecamatan di Kota Yogyakarta untuk pemeriksaan ante mortem (sebelum penyembelihan) untuk memastikan kelayakan ternak untuk disembelih.
Setelah itu, mahasiswa akan melakukan pemeriksaan post mortem (setelah penyembelihan) pada 6-9 Juni. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa organ-organ dalam dalam kondisi layak untuk dikonsumsi.
”Salah satu pemeriksaan utama pada ternak setelah disembelih adalah memeriksa hati, untuk menghindari adanya parasit cacing hati agar tidak terkonsumsi manusia,”katanya. (Tio)