Yogyakarta, Kabar Jogja – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta menyiapkan 11 sekolah swasta untuk menampung calon siswa yang masuk kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan kuota 5 persen, jalur afirmasi untuk ABK tersedia hanya 172 siswa dari total daya tampung 16 SMPN Kota Yogyakarta 3.456.
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori mengatakan pendaftaran akun bagi calon siswa penyandang disabilitas dibuka 18-23 Juni. Kemudian pengumpulan berkas dan verifikasi di UPT Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Resource Center Disdikpora Kota Jogja 20- 23 Juni.
“Calon murid masuk kategori ABK dapat memilih maksimal tiga sekolah dan bisa mengubah pilihan dari 20-24 Juni. Seleksi didasarkan pada beberapa urutan prioritas,” katanya Selasa (17/6).
Pertama calon memiliki surat keterangan dokter. Kedua Calon murid masuk kategori ABK telah tertangani sejak kelas empat atau lima sekolah dasar.
Ketiga, calon murid disabilitas yang sejak kelas enam sudah terdata oleh UPT Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Resource Center Disdikpora Kota Yogyakarta atau yang dikerjasamakan dengan Pusat Psikologi Terapan Universitas Islam Indonesia (PPT UII). Terakhir calon murid disabilitas memiliki hasil assessment selain yang tercantum dalam tiga urutan tersebut.
“Jika terdapat kesamaan urutan prioritas, maka penentuan peringkat berdasarkan jarak rumah calon murid baru dengan sekolah yang dituju sampai dengan jarak yang terjauh,” papar Budi.
Karena keterbatasan daya tampung bagi calon siswa ABK, maka nantinya yang tidak lolos seleksi akan diarahkan melanjutkan pendidikan ke 11 sekolah swasta dan pembiayaan melalui Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) inklusi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Centre Disdikpora Kota Yogyakarta Dian Yunila Handayani menyatakan SPMB tahun ini orang tua calon siswa ABK bisa mengetahui skala prioritas.
Selain itu, juga dapat mencantumkan rentang Intelligence Quotient (IQ) pada angka 65-84 pada hasil asesmen. Jika dibawah angka tersebut maka akan diarahkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Sampai saat ini total ada 233 ABK yang terdata di instansinya. Rinciannya 228 ABK merupakan penduduk Kota Jogja. Sementara lima sisanya merupakan warga luar kota. Kemudian untuk daya tampung SMP negeri di Kota Jogja sebanyak 172 peserta didik,” ucapnya.
Adapun SMP swasta yang sudah bekerjasama di antaranya SMP BOPKRI 3, SMP IT Masjid Syuhada, SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 2, SMP Muhammadiyah 4, SMP Muhammadiyah 7, SMP Muhammadiyah 9, SMP Muhammadiyah 10, SMP Perintis, SMP Taman Dewasa IP dan SMP Taman Dewasa Jetis.
Dari total sebelas sekolah swasta tersebut, total tenaga pendidik yang bisa mengampu siswa disabilitas sebanyak 17 Guru Pendamping Khusus (GPK). Sementara untuk 16 SMP Negeri di Kota Jogja sebanyak 30 GPK. (Set)