Bantul, Kabar Jogja – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum Bahlil Lahadalia resmi memberikan sumbangan untuk pembangunan gedung Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Kecamatan Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/5/2025). Tiga gedung yang dibangun ditargetkan selesai dalam 10 bulan kedepan.
Bahlil yang juga Menteri Sumber Daya dan Mineral memimpin bersama jajaran pimpinan PP Muhammadiyah melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Asrama D, Gedung Math’am dan Rumah Pamong di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Kecamatan Sedayu, Bantul.
Menurut Bahlil, Golkar selama ini melihat hubungan dengan Muhammadiyah seperti hubungan ibu dengan anak pertamanya. Pasalnya, kader-kader Muhammadiyah dulu di periode 1965-1966 pernah tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya yang merupakan cikal bakal Golkar.
“Golkar anak pertama dalam bidang partai politik yang dilahirkan Muhammadiyah. Tidak ada partai di Republik Indonesia ini yang didirikan oleh banyak tokoh bangsa. Golkar adalah salah satu partai yang didirikan untuk kebaikan negara ini,” katanya.
Sebagai anak tertua, Golkar tidak ingin menjadi anak durhaka dan akan kembali kepada khittah perjuangan. Sehingga sumbangan untuk pembangunan gedung ini tidak ada transaksi politik, tidak ada uang keterkaitan politik.
Ini adalah suimbangan dari kader Golkar dari Aceh dan Papua yang diambilkan dari potong gaji karena ingin mendapatkan jalan masuk surga di akhirat nanti. Mudah-mudahan juga di dunia suara Golkar naik,” tegasnya.
Sebagai instrumen pengabdian yang mulai bagi bangsa. Bahlil mengingatkan politik jangan dibuat tegang-tegang. politik diharapkan jangan selalu dihubungkan dengan hal-hal transaksional.
Dari pemikiran inilah, Bahlil kemudian meminta Muhammadiyah untuk nantinya memberikan nama satu nama gedungnya DPP Golkar atau Partai Golkar.
Mualimin sebagai lembaga Muhammadiyah yang mendidik kader bangsa disebutnya tidak boleh menganggap tabu pengajaran politik untuk kebaikan masa depan bangsa.
“Penamaan ini juga diharapkan ada transformasi pengetahuan umum terkait perkembangan politik terhadap generasi baru,” tegasnya.
Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi, bisnis dan industri halal, Muhadjir Effendy memastikan sumbangan pembangunan gedung dari Golkar ini tidak ada keterkaitan dengan transaksional.
“Muhammadiyah juga memiliki keterkaitan dengan banyak partai politik lainnya,” ucapnya.
Soal penamaan gedung, Muhajir menyebut hal itu tidak masalah. Karena Mu’alimin harus mengenalkan pendidikan politik sejak dini agar siap terjun ke dunia politik. Jika sudah ada gedung Golkar, mungkin bisa menyusul gedung Gerindra, PDIP, PAN dan partai lainnya. (Tio)