Yogyakarta,Kabar Jogja - Dijalankan sejak 2020, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berhasil mengandeng 24.497 petani dalam program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) inisiasi Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia.
Keberadaan jumlah apetani ini mampu menyediakan ketersediaan lahan seluas 72.436 hektar sebagai dukungan pada
program ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyampaikan Program MAKMUR dilakukan Pupuk Kaltim sebagai komitmen mendukung produktivitas pertanian.
"Target 2023 lalu berhasil dicapai dengan kenaikan lahan sebesar 113,18 persen dari target 64.000 hektar," kata Soesilo, Selasa (27/2).
Ia melanjutkan melalui MAKMUR, Pupuk Kaltim terus berupaya menciptakan ekosistem pertanian mandiri yang dapat meningkatkan produktivitas petani.
"Bukan sekadar mandiri, tapi juga menciptakan ekosistem yang bisa
meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi bukan hanya mengedukasi, tapi juga memberdayakan petani,” ujarnya.
Selain itu, melalui program MAKMUR, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung rata-rata hingga 22 persen, sehingga kesejahteraan petani juga turut meningkat lewat keuntungan hasil panen padi dan jagung yang meningkat rata-rata 50 persen.
Lewat program MAKMUR, selain memberikan edukasi mendalam terkait pemupukan yang efektif dan efisien, Pupuk Kaltim juga mengedukasi petani dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk selain pupuk subsidi, sehingga secara tidak langsung juga mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi.
Program ini telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan pada tahun 2023, Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program MAKMUR di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, dan NTT.
Memasuki tahun 2024, Pupuk Kaltim tentu berharap bisa menyamai capaian positif program MAKMUR di tahun sebelumnya, bahkan meningkat. Karena itu, untuk 2024 ini, Pupuk Kaltim menargetkan 72.000 hektar lahan, naik 13% persen dari target 2023.
“Kami menyadari bahwa peran pertanian sangat berdampak pada ketahanan pangan nasional. Maka dari itu, Pupuk Kaltim terus berkomitmen untuk mendukung para petani melalui berbagai program yang kami eksekusi.
Semoga program MAKMUR yang dilaksanakan oleh Pupuk Kaltim dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” jelas Soesilo.
Menurut data Kementerian Keuangan Indonesia, sektor pertanian mencatat pertumbuhan sebesar 1,46% yoy dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023, yakni mencapai 13,57%.
Program MAKMUR hadir untuk membangun kemandirian sektor
pertanian agar tidak hanya bergantung pada pupuk subsidi. Tapi tentu tak sekadar mandiri, tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Di ekosistem MAKMUR, Pupuk Kaltim mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman, sehingga produktivitas meningkat. (Tio)