-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dari 1.950 Perkiraan Kasus, Bantul Temukan 1.144 Penderita TB

    24/11/23, 20:51 WIB Last Updated 2023-11-24T13:51:48Z

    Bantul, Kabar Jogja – Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan dan berbagai pihak berhasil menemukan sebanyak 1.114 penderita kasus Tuberkulosis (TBC) dari total perkiraan 1.950 kasus yang terjadi sepanjang 2023.


    “Itu sebanyak 58,67 persen dari estimasi 1.950 kasus Bantul. Menurut saya ini merupakan keberhasilan metode penanganan TBC yang kita ubah awal tahun in. dari sebelumnya pasif menjadi metode aktif penemuan kasus,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja, Jumat (24/11).


    Hari ini bersama dengan Sinergi Sehat Indonesia Bantul, Dinkes Bantul menyelenggarakan konferensi pers pernyataan bersama ‘Upaya Kalaborasi Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Bantul di Hotel Grand Rohan, Banguntapan.


    Dari jumlah temuan kasus TBC, Sekda Agus menyatakan terdapat 420 pasien yang masuk kategori usia produktif, dengan rincian 122 pasien berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa.


    Adapun berdasarkan jenis pekerjaan, tertinggi bekerja sebagai buruh (11 persen), pelajar atau mahasiswa (10,6 persen), IRT (7 persen), wiraswasta (6,5 persen), serta pegawai swasta (3 persen).


    Dari 1.144 kasus sekitar 21,24 persen tercatat memiliki penghasilan rendah,mereka bekerja sebagai buruh, IRT, atau tidak memiliki pekerjaan.


    “Sehingga dibutuhkan kerjasama lintas sektor untuk dapat membantu mereka. Kerjasama dengan berbagai pihak akan terus ditingkatkan untuk menemukan kasus TBC agar lebih cepat diobati,” ujarnya.


    Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widyantara menambahkan pemeriksaan terduga TBC di telah dilakukan sebanyak 12.576 dari target 9.477 pemeriksaan terduga TBC, atau 132 persen dari target pemeriksaan terduga TBC di Bantul.

     

     “Artinya upaya yang dilakukan dalam melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang terduga TBC telah dilakukan dengan sangat baik dan jauh melebihi target yang telah ditetapkan,” katanya.


    Dalam satu tahun terakhir, kata dia, beberapa upaya telah dilakukan untuk menekan angka penularan penyakit TBC di Bantul.


    SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul sebagai TB Komunitas melakukan peranannya dalam pencegahan dan penemuan kasus TBC melalui kegiatan promotif dan preventif dalam penanggulangan TBC.


    “Harapannya dengan adanya upaya kolaborasi tersebut target eliminasi TBC 2030 dapat tercapai,” ucap Agus.


    Direktur Sinergi Sehat Indonesia Bantul, Nurcholis Madjid mengatakan lembaganya bersama Dinas Kesehatan telah melakukan upaya penemuan kontak erat kasus TBC di Bantul.


    Target investigasi kontak rumah tangga (Tracing) oleh kader TBC SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul sampai bulan Oktober sebanyak 620 kali, dan telah dilaksanakan sebanyak 599 kali atau 96,6 persen dari target.


    Dari 599 jumlah investigasi kontak yang dilakukan terdapat 8.535 jumlah kontak erat yang di edukasi TBC serta diskrining. 420 kontak diantaranya berhasil dilakukan pengecekan TBC dan didapatkan 54 kasus positif TBC,” paparnya.


    “Kader kesehatan Sinergi Sehat Indonesia Bantul melakukan 308 kali sosialisasi atau penyuluhan terkait TBC, dengan jumlah peserta yang diedukasi dan diskrining berjumlah 4.709 orang. Kemudian kader komunitas telah mendampingi 54 pasien di 2023,” tutupnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close