Sleman, Kabar Jogja - Mahasiswa pascasarjana Program Studi Ketahanan Nasional (TanNas) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berusaha menggali dan memperkuat potensi desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah.
Berlangsung mulai 17 sampai 29 Juli, kegiatan PKM diselenggarakan mahasiswa reguler bersama mahasiswa program kerjasama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
PKM TanNas UGM tahun ini mengusung tema ‘Pemberdayaan Berbasis Desa Wisata (Ketahanan Desa Wisata) Melalui Peningkatan Potensi Sumber Daya Lokal Desa Pakunden’.
Ketua Program Studi Ketahanan Nasional UGM, Armaidy Armawi, menjelaskan tema tersebut berdasarkan kondisi yang dihadapi masyarakat Desa Pakunden yang terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen.
Disini UGM menurutnya ingin menggali potensi-potensi di Desa Pakunden, terutama terkait industri pariwisata. Pasalnya, dari pengamatan desa ini berpotensi menjadi desa berbasis wisata, khususnya desa agroekowisata.
“Desa Pakunden juga baru saja memiliki check dam yang saat ini sedang tahap akhir pembangunan,” kata Armaidy dalam rilis, Jumat (4/8/2023).
Tak hanya itu, para mahasiswa juga diminta untuk membuat program yang mampu meningkatkan kemampuan dan bagaimana cara menanggulangi masyarakat Desa Pakunden usai terdampak Tol Jogja-Bawen.
“Ketika kita bicara tentang pembangunan, maka kata pemberdayaan paling sering muncul untuk dibicarakan. Kita ingin memberikan pandangan tentang tantangan serta peluang kedepan mengenai pembangunan desa dan masyarakat terdampak” jelasnya.
Selama melaksanakan program, para mahasiswa Ketahanan Nasional UGM menyelenggarakan kegiatan ini secara bertahap, dimulai di SMK Ma’Arif 1 Ngluwar dengan materi yang disampaikan antara lain bertema Generasi Muda Tangguh dan Siap Kerja, Workshop Upcycling Fashion, Traditional Healthy Food, dan Fancy Dining Cooking.
Selanjutnya program dilaksanakan lokakarya tentang strategi penguatan potensi lokal desa, workshop perencanaan Desa Agroekowisata, integrasi UMKM dan BUMDes, pengelolaan sampah berbasis ramah lingkungan, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam mengelola desa wisata.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang Taufik Hidayat menyatakan Desa Pakunden memiliki potensi menjadi desa pariwisata yang mandiri, sejahtera khususnya dalam lima bidang utama yaitu kesehatan, agrikultur, ekonomi, lingkungan, dan pariwisata.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa TanNas UGM karena sudah membantu dalam stimulasi pembangunan Desa Pakunden sebagai desa wisata,” ujarnya.
Kepala Desa Pakunden, Sujadi menjelaskan mengenai visi dan misi dari desanya adalah fokus kepada kesejahteraan masyarakat dengan mengedepankan poin sejahtera, berdaya saing, dan juga ramah.
“Kami mendukung kegiatan PKM ini dengan mendelegasikan warga kami ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai program,” jelasnya.
Koordinator mahasiswa di PKM TanNas UGM Desa Pakunden, Rizky Aurell Fernanda, menyampaikan antusias masyarakat di sana sangat besar dalam acara ini. Masyarakat sangat senang karena materi yang diberikan sesuai dengan kondisi Desa Pakunden.
“Berbagai program untuk mengoptimalisasi potensi lokal di kami harapkan dapat mendukung ketahanan wilayah masyarakat dan pendampingan pengelolaan desa wisata. Sehingga masyarakat Desa Pakunden mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomiannya,” kata Rizky.
Dalam mendukung materi yang disampaikan, PKM TanNas UGM juga menghadirkan narasumber yang kompeten dalam menyampaikan materi-materi tersebut, antara lain Subejo dari Fakultas Pertanian UGM, Mayor Czi. Ndaru Sukmono Aji (Akademi Militer), AY Suhartanto (PT TWC Borobudur), Gunawan Yudi Nugroho (Dispermades Kabupaten Magelang), Yuniyati (DLH Kabupaten Magelang), Gunawan Andi P (Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang), Diasma Sandi Swandaru,. (Pusat Studi Pancasila UGM), Herry Yohannes, (APINDO), dan Khoirunnisa, (Praktisi K3 Kabupaten Rembang).
Sebagai puncaknya pada tanggal 29 Juli 2023, acara PKM TanNas UGM dimeriahkan dengan Pesta Rakyat Pakunden, penampilan fashion show dari para siswi SMK Ma’Arif 1 Ngluwar, Kubro Siswo dari Wira Muda, dan juga kuliah umum yang diberikan oleh AKBP. Rudy Cahya Kurniawan, dan AKBP Andi Aziz, mengenai pemolisian masyarakat. (Tio)
