Yogyakarta, Kabar Jogja – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, menyatakan komitmennya menjadikan kampusnya sebagai sebuah rumah bagi seluruh umat beragama di Indonesia.
“Kami bertekad menjadikan UIN Suka sebagai rumah yang nyaman bagi semua umat, semua iman, aliran, mazhab, dan semua kelompok. Hal ini menjadi alasan mengapa universitas menyelenggarakan Syawalan seperti ini. Semua umat beragama dan pemimpinnya diajak untuk berefleksi bersama,” ujarnya Makin saat membuka acara syawalan yang diselenggarakan pada Senin (8/5) kemarin.
Dalam rilis yang diterima Selasa (9/5), acara yang dihadiri sivitas akademika, pemuka dan cendekiawan agama mulai dari Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, serta tamu undangan dari berbagai instansi dan kolega.
Beragamnya undangnya ini bertujuan mendorong harmoni dan kerukunan antar umat beragama dengan menghargai perbedaan dan memperkuat kolaborasi antar kelompok.
Makin jug memastikan bahwa toleransi saja tidaklah cukup. Setidaknya ada tiga level untuk tetap mempererat kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Pertama adalah keterlibatan, atau engagement, kedua bersahabat dan berteman, dan puncaknya dan ketiga adalah kolaborasi, atau kerja sama.
“Dengan adanya keterlibatan, pertemanan, dan kerjasama antar umat beragama, diharapkan dapat tercipta harmoni dan kerukunan yang lebih baik di masyarakat,” jelasnya.
Makin berharap kehadiran berbagai perwakilan agama, komunitas dan kelompok dalam syawalan ini menjadikan UIN Suka betul menjadi rumah yang nyaman bagi semua umat, golongan, kelompok, madzhab semua denominasi dan semua aliran. UIN Suka untuk Bangsa, UIN Suka Mendunia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menekankan nilai-nilai yang telah disampaikan Makin mengenai tasamuh, musyarakah, dan ta'awun yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menjalin silaturahmi yang tidak hanya menyambung, tetapi juga tidak memutuskan.
“UIN Suka sebagai gudang ilmu dan gudang ilmuwan, harus diaktualisasikan secara praksis-implementatif dalam kehidupan umat/masyarakat dan perlu disempurnakan bahkan ke level keempat yakni takaful ijtima'i,” katanya.
Haedar menyatakan syawalan yang digelar UIN Suka menjadi momen penting memperkuat ikatan antar umat beragama dan memupuk sikap saling menghargai perbedaan. (Tio)