-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ketoprak dan Pameran Foto, Isi Refleksi 17 Tahun Gempa Bantul

    27/05/23, 09:07 WIB Last Updated 2023-05-27T02:07:41Z

    Bantul, Kabar Jogja – Melalui media seni drama dan gambar, refleksi 17 tahun gempa Bantul mencoba menghadirkan semangat kebangkitan dan ketahanan masyarakat pasca peristiwa besar tersebut. Lewat seni ketoprak dan pameran foto, masyarakat diajak merenungkan kekuatan manusia dalam menghadapi bencana alam dan mengatasinya. 


    Pemkab Bantul menggelar pementasan Ketoprak berjudul ‘Gumregah’ di monumen peringatan gempa di Dusun Potrobayan, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Jumat (26/5) malam. Wakil Bupati Joko B Purnomo ikut bermain di dalamnya.


     “Gumregah menggambarkan sikap warga Bantul untuk menjadikan gempa sebagai sebuah ingatan saja. Meski berada di daerah rawan gempa, namun masyarakat kita minta tetap melanjutkan pembangunan,” jelas Joko.


    Menurut Joko, refleksi tahunan ini bagi Pemkab Bantul menjadi momentum penting terus mengingatkan masyarakat akan hadirnya potensi bencana alam.


    Mengingat lembaga negara dan perguruan tinggi menyatakan Bantul memiliki sesar Opak yang berpotensi menimbulkan gempa yang lebih besar.


    Sementara, lewat pameran 59 foto, wartawan yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia (PFI) berkeinginan menyampaikan pesan tentang kebangkitan dan ketahanan.


    “Gempa adalah masa lalu yang harus terus diingat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi alam yang rawan bencana,” kata Ketua penyelenggara, Aka Rahman.


    Berlangsung 26 Mei sampai 2 Juni, pameran ‘Kilas Pitulas’ yang berlangsung di warung mie ayam di Ngaglik, Sleman.


    “Meskipun gempa ini membawa penderitaan dan kehancuran, namun dalam kisah-kisah yang tersembunyi di balik reruntuhan, ditemukan semangat kebangkitan dan ketahanan yang menginspirasi,” jelas Rahman, 


    Karya-karya yang dipamerkan mencoba mengabadikan momen-momen penting selama dan setelah gempa. Memperlihatkan perjuangan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta upaya dalam membangun kembali kehidupan mereka.


    Foto-foto itu juga menggambarkan semangat kebangkitan dan ketahanan masyarakat setelah gempa. Menunjukkan kekuatan manusia dalam menghadapi tantangan dan mengatasi kesulitan.


    “Kami ingin menampilkan solidaritas dan kebersamaan antara masyarakat dalam melewati proses pemulihan dan kerja keras membangun kembali rumah, sekolah, dan infrastruktur yang rusak,” lanjutnya.


    Rahman menyebut melalui pameran pengunjung diajak merenungkan kekuatan manusia dalam menghadapi bencana alam dan mengatasinya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close