-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tangani Covid-19, RSA UGM Miliki Gedung Baru Penunjang

    08/06/20, 18:07 WIB Last Updated 2020-06-08T11:07:06Z

    Sleman - Gedung Yudhistira dan Arjuna RSA UGM telah diresmikan pada Senin (8/6). Peresmian secara daring tersebut menandai peningkatan fasiilitas RSA UGM sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol oleh Rektor UGM secara langsung bersama dengan Menteri Sekretaris Negara, Menteri Kesehatan, Wakil Menteri PUPR, dan Wakil Gubernur DIY secara daring dari tempatnya masing-masing disaksikan pihak PT Adhi Karya dan PT Virama Karya.

    dr. Arief Budiyanto, Sp.KK., Ph.D., Direktur RSA UGM, menyatakan kehadiran kedua gedung ini meningkatkan kapasitas RSA UGM dalam menangani pasien Covid-19. Jika sebelumnya kapasitasnya hanya dapat menampung 16 pasien, sekarang mampu menampung sebanyak 107 pasien. Ruang perawatannya dibangun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI serta Internasional.

    “Ruangan isolasi tersebut dilengkapi dengan mekanisme tekanan negatif. Hal itu agar virus atau bakteri yang berukuran mikroskopis tidak dapat keluar dari ruangan. Dengan demikian, pasien lain non-Covid-19 tidak perlu khawatir jika ingin berobat ke sini,” paparnya.

    Arief menyebut fondasi kedua gedung dengan lima lantai ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2010 lalu, tetapi belum digunakan semenjak itu. Kemudian setelah RSA UGM ditetapkan menjadi RS rujukan Covid-19 melalui Keputusan Gubernur DIY No. 61/KEP/2020 tanggal 17 Maret 2020 lalu, pihaknya mengupayakan berbagai usaha untuk meningkatkan kapasitas serta kualitasnya.

    Menurut Arief, per tanggal 6 Juni 2020 ini total Pelaku Perjalanan (PP) yang diperiksa RSA UGM kumulatif berjumlah 455 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 249 orang, ODP sebanyak 329 orang, dan PDP sebanyak 116 orang. Sementara itu, RSA juga telah memeriksa sebanyak 225 orang dengan hasil pemeriksaan 213 negatif, dan 12 orang positif. Dari 12 orang tersebut, 11 orang telah dinyatakan sembuh, dan 1 masih menjalani perawatan.

    Melihat kondisi tersebut, muculah gagasan untuk merenovasi kedua gedung tersebut sebagai fasilitas penanganan Covid-19. Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menambahkan  UGM kemudian mengirim surat yang berisi proposal permohonan untuk penyelesaian kedua gedung tersebut kepada Presiden RI. Proposal tersebut ternyata direspons positif, bahkan proses realisasi setelahnya berjalan cepat.

    “Akhirnya dengan penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBBJ) pada tanggal 20 April 2020, proses pembangunan dimulai. Total pembangunan hanya membutuhkan waktu 37 hari, tepatnya tanggal 27 Mei 2020 lalu pembangunan usai. Dua gedung ini diperkirakan akan siap beroperasi Kamis (11/6) depan,” terangnya.

    Panut menyampaikan visi dari RSA UGM adalah rumah sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan, dan riset untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Dengan semakin lengkapnya fasilitas yang dimiliki  maka kualitas pelayanan secara umum, pendidikan untuk para calon dokter, dan riset-riset di bidang kesehatan akan semakin baik.

    Sementara itu,  Prof. Pratikno, M.Soc.Sc., Mensesneg, dalam arahannya mengungkapkan bahwa proses pembangunan hingga peresmian ini adalah suatu hal yang luar biasa di tengah krisis. Ia menyebut sinergi semua pihak berjalan dengan cepat dan efisien.

    “Krisis selama pandemi ini banyak memberikan kita pelajaran. Krisis ini telah memberi kita kesempatan untuk berkembang dan berinovasi. Krisis ini pula telah menimbulkan persatuan dan toleransi antar sesama manusia. Semoga pola kerja yang cepat dan efisien yang kita lakukan selama krisis ini dapat menjadi sebuah normal baru bagi kita,” pungkasnya.(rls)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close