Yogyakarta, Kabar Jogja – Pandemi covid-19 yang masih terus
berlangsung dan cenderung meningkat jumlah penyebarannya baik secara nasional
maupun di daerah. Secara khusus di DIY, kasus pertama diumumkan pada tanggal 15
Maret 2020 dan hari ini setelah berjalan selama 40 hari, jumlah kasus yang
dinyatakan positif telah melonjak menjadi 69 orang, 668 pasien dalam pemantauan
(PDP) dan 3720 orang dalam pemantauan (ODP).
Kondisi ini menurut Ketua DPW PKS DIY, Darul Falah
memerlukan perhatian yang lebih serius baik dari pemerintah pusat dan juga
pemerintah daerah dengan lebih cepat dan sigap dalam membuat kebijakan dan
program untuk menekan laju perkembangan virus dan juga mengatasi dampaknya
secara sosial ekonomi terutama kelompok miskin, rentan miskin dan juga para
pekerja di sektor informal.
"Menurut kami ada beberapa catatan yang perlu kami
sampaikan. Pertama, perkembangan pasien positif dari 1 menjadi 69 orang dalam
waktu 40 hari dari hasil pengujian yang masih terbatas jumlahnya baik secara
rapid test dan tes swab (PCR), ini jelas kondisi yang perlu diwaspadai. Dugaan
kami jumlahnya lebih dari itu apalagi saat ini muncul kasus orang tanpa gejala
(OTG). Dengan kondisi ini mau tidak mau pemda harus memperbanyak test sehingga
bisa menjangkau lebih banyak orang. Tidak perlu menunggu bantuan pusat yang
lamban dan tidak jelas, Pemda usahakan sendiri untuk menambah rapid test dan
tes swab (PCR)." jelas Darul Falah
Catatan kedua yang juga perlu jadi perhatian Pemda menurut
Darul Falah adalah perlunya terus menguatkan kesadaran dan kedisiplinan semua
pihak untuk melakukan jaga jarak, rajin cuci tangan, memakai masker dan jika
tidak ada keperluan yang mendesak untuk tinggal di rumah.
"Kami lihat dalam sepekan terakhir aktivitas masyarakat
kembali menggeliat, mungkin sebagian merasa tidak ada kejelasan atas kondisi
yang ada dan juga mulai jenuh di rumah. Jika banyak pihak terlena atas bahaya
Covid-19 tentu ini akan semakin menyulitkan upaya menekan perkembangan virus.
Dalam hal ini Pemda perlu menguatkan kampanye kesadaran masyarakat dengan tindakan
yang lebih konkrit, misal dengan penyediaan masker yang murah dan mudah
terjangkau sehingga semua warga bisa menggunakan," jelas Dosen Kehutanan
ini.
Lebih lanjut Darul Falah melihat Covid-19 ini jika tidak
bisa atasi dengan lebih cepat akan punya dampak sosial ekonomi yang sangat
berat khususnya bagi kelompok menengah ke bawah. Oleh sebab itu menurutnya yang
ketiga yang perlu jadi perhatian Pemda adalah penguatan program perlindungan
terhadap keluarga miskin, rentan miskin dan juga para pekerja di sektor
informal. Hal ini bisa berjalan dengan baik jika Pemda memiliki data yang
lengkap dan valid.
"Dampak Covid-19 ini baru berjalan satu setengah bulan
di DIY, tapi sudah sangat terasa berat. Kita tahu DIY ini ekonominya yang
paling utama digerakkan oleh sektor pendidikan dan pariwisata. Saat ini semua
sekolah dan kampus libur, semua tempat pariwisata juga tutup, maka ada belasan
ribu pekerja sektor informal yang terdampak secara langsung seperti para
pedagang di Pasar Bringharjo, sebagian telah menutup kiosnya 1 bulan yang lalu.
Pertanyaannya apakah Pemda punya data yang valid siapa saja yang terdampak?
Kami sejauh ini meragukan data kemiskinan pusat, karena temuan kami di lapangan
seperti pembagian KKS Program Sembako yang saat ini baru berjalan ternyata tidak
sedikit yang salah sasaran, bahkan ada nama yang telah meninggal dunia 1 tahun
yang lalu mendapatkan surat undangan untuk pengambilan bantuan."
Catatan keempat yang juga sangat penting adalah memastikan
ketersediaan dan ketercukupan alat pelindung diri (APD) yang standar bagi
tenaga medis. Para tenaga medis merupakan pejuang di garda paling depan dalam
menangangi Covid-19, mereka sangat berisiko tertular virus. Perlu anggaran yang
memadai untuk pengadaan APD, Pemda juga bisa menggandeng UMKM lokal untuk
memproduksi APD yang standar. Hal ini
juga akan menggerakkan ekonomi UMKM yang ada di DIY.
Secara khusus atas nama
DPW PKS DIY, Darul Falah menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
atas kerja keras para tenaga medis. Darul Falah berharap Pemda DIY bisa
memberikan reward bagi para tenaga medis dan juga semua pihak yang bekerja di
garda depan dalam penanganan Covid-19.
Selanjutnya Darul Falah menjelaskan bahwa PKS DIY memahami
bahwa upaya penanganan pandemi Covid-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama
oleh semua pihak dan dengan kedisiplinan yang tinggi. PKS DIY dalam hal ini
telah membentuk Posko Siaga Covid-19 1 bulan yang lalu yang secara khusus
bertugas untuk melakukan pendataan kondisi anggota dan simpatisan PKS terdampak
Covid-19. Dalam posko siaga ini ada 2 hal yang disiapkan terkait kesiagaan
kesehatan dan kebutuhan bahan pokok.
"Sejauh ini dari pemantauan yang dilakukan Tim
Kesehatan, alhamdulillah tidak ada anggota PKS beserta anggota keluarganya yang
masuk dalam kategori pasien positif atau pasien dalam pemantauan (PDP). Kami
berharap kondisi ini bisa terus terjaga, semua anggota PKS beserta keluarganya
selalu sehat. Sementara dari sisi ekonomi, cukup banyak usaha anggota PKS yang
terdampak terutama yang bekerja di sektor informal. Untuk itu Posko Siaga
Covid-19 PKS DIY dalam satu bulan ini telah menyalurkan bantuan berupa sembako
kepada 1.802 KK anggota PKS. Selain itu struktur DPD dan DPC juga aktif membuat
kegiatan edukasi covid-19 ke masyarakat melalui jejaring media sosial serta
pelayanan berupa penyemprotan
disinfektan, sambako murah, pembagian hand sanitizer dan masker ke sejumlah
lokasi," jelas Darul Falah
Sementara itu bertepatan dengan Milad PKS ke 22 yang tahun
ini mengambil tema "Wujudkan Solidaritas Nasional, Kian Kokoh Melayani
Rakyat", PKS DIY merayakan hari lahirnya ini dengan membagikan paket
sembako kepada warga masyarakat yang berada di sekitar sekretariat Kantor DPW
PKS.
Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Ketua DPW PKS kepada Ketua RT 32
Kampung Gambiran sebagai perwakilan warga dengan didampingi Wakil Ketua DPRD
DIY, Huda Tri Yudiana dan Wakil Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas'udi. Darul Falah
berharap dibalik pandemi Covid-19 yang dampaknya sangat berat ini ada hikmah
dibaliknya, salah satunya adalah semakin kuatnya solidaritas nasional, semangat
gotong royong dan saling membantu di tengah masyarakat. "InsyaAllah, kita
meyakini dengan solidaritas yang kuat kita akan mampu melewati ujian ini dengan
baik," pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyoroti jalanan di
Yogyakarta mulai ramai. Demikian juga kerumunan orang di sejumlah lokasi mulai
banyak ditemukan. Artinya imbauan untuk tetap di rumah mulai diabaikan.
Politikus PKS ini meminta Pemda DIY kerja sama dengan aparat keamanan yang punya
SDM dalam jumlah cukup dan punya kewenangan lebih kuat. Pemda diharapkan bisa
support anggaran ke aparat keamanan. " Yang penting tetap dengan
pendekatan persuasif," katanya.
Huda mengatakan, pemerintah perlu terus imbau masyarakat
untuk tinggal di rumah. Yang perlu kerja karena ekonomi, mestinya Pemda bisa
sediakan jadup atau sembako untuk warga seperti ini, supaya mereka tidak perlu
keluar rumah karena alasan ekonomi.
"Saya sudah sampaikan ini ke Pemda tapi pemda berdalih
masih konsolidasi data, masih perlu waktu," ungkapnya.
Menurut dia, agar bantuan dampak Covid-19 tidak salah
sasaran, Dewan minta ada verifikasi data kepada Pemda dengan koordinasi ke
kab/Kota hingga pemerintahan desa. "Ini supaya bantuan tepat sasaran.
Semoga ini bisa segera diselesaikan," ucapnya.(ana/rls)