Kabar Jogja - Teknologi mampu membuat perilaku yang dilakukan secara manual beralih melalui aplikasi berbasis online. Satu diantaranya dalam menunjang peluang kemajuan bisnis property di Indonesia. Bisnis tersebut masih menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.
Seperti yang dilakukan anak-anak millenial asal Jogja ini, mereka berhasil menggagas sebuah jaringan bisnis Manajemen Hospitality bagi Hotel Budget dan Kos Ekslusif berbasis aplikasi yang dinamai Djurkam atau Djuragan Kamar sejak tahun 2019.
Aplikasi tersebut diperuntukkan kepada mereka yang memiliki bangunan yang digunakan untuk perhotelan ataupun penginapan. Tak hanya itu, mereka yang memiliki bangunan kos-kosan juga bisa memanfaatkan aplikasi yang pastinya buatan asli anak bangsa ini.
Eksisnya di tahun 2020 ini, Djurkam membuat gebrakan gila-gilaan dengan membagi-bagikan voucher gratis. Hal itu disampaikan oleh Manager Area Pemasaran Djurkam, Paulina. Paulina menuturkan gebrakan tersebut merupakan program terbaru dalam mengawali tahun 2020.
"Ini strategi kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan setia kami," kata Paulina pada Selasa (11/02).
Voucher tersebut bisa didapatkan setelah pelanggan memesan kamar untuk menginap. Ia mencontohkan setiap pelanggan yang menginap dengan budget Rp200 ribu, maka akan mendapatkan voucher senilai harga yang sama dan bisa digunakan maksimal 6 bulan sejak pemesanan. Juga berlaku diharga kamar yang jauh lebih mahal, semisal Rp 1 juta, maka pelanggan akan mendapatkan voucher menginap gratis diharga yang sama.
Tak hanya untuk menginap gratis, voucher tersebut busa digunakan untuk berbagai macam merchant tertentu seperti Wgym fitness, Larisa, Dixie, Sate Klathak Pak Jede. Selain itu dapat dipakai juga di warung makan atau tempat kuliner khas Jogja, bengkel, serta sejumlah tenant yang familiar digunakan oleh para pelanggan Djurkam.
"Keuntungan yang berlipat ini bisa dinikmatin oleh semua pelanggan, pelanggan mengeluarkan uang dan dapat voucher gratis, dan bisa digunakan di tenant kerjasama Djurkam," ujarnya.
Ia menuturkan program tersebut bisa dinikmati oleh semua pelanggan yang melakukan pemesanan secara offline dan online seperti website, media sosial, hingga berbagai kegiatan promosi Djuragan Kamar lainnya. Menurut dia, program tersebut guna memberikan pelayanan yang memuaskan dan maksimal terhadap pelanggan.
"Prinsip bisnis Djurkam adalah keterbukaan dan berorientasi pada prinsip bisnis modern yakni melakukan pelayanan yang unggul (service exellence) kepada para klien dalam hal ini pemilik property, maupun pencari kamarnya, dengan menyajikan kompetensi, efisiensi, dan transparansi, serta mengelola usaha dari pemilik property maupun pencari kamarnya dengan persaingan yang sehat dan kompetitif," ujarnya.
CEO Djuragan Kamar, Mochammad Daffa Trinanda atau disapa Daffa membeberkan awal mula membangun Djurkam. Setelah melalui proses riset cukup panjang, Daffa memilih jalan bisnis aplikasi melakui proses yang ditekuninya yakni Hospitaly secara setahap demi setahap dan tidak memilih jalan instan.
Daffa saat ini tercatat sebagai mahasiswa S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, ia memiliki konsep untuk berbisnis sendiri diusia mudanya. Selain sibuk aktivitas kampus, Daffa juga harus membagi waktu di kantor mengurus bisnis Djuragan Kamar.
"Saya ingin anak muda seperti saya mau bekerja keras dan berpikir keras dalam setiap aktivitasnya, menjalani proses dan tidak hanya soal hasil, tetapi berproses," ujarnya.
Aplikasi Djuragan Kamar merupakan usahanya yang dirintis dari nol, bermodal ide-ide yang ada disekitar untuk menunjukkan pada dunia bahwa generasi Z mampu berbuat dan berkarya. "Lalu saya ajak sjumlah anak muda di Yogyakarta menginisiasi bisnis ini sejak 2019 lalu dan terus berkembang hingga sekarang," ungkapnya.
Aplikasi Djurkam pun dengan mudah bisa ditemukan secara online maupun offline yang bisa didownload di Playstore dan iOS.(arm)
