-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pria Ini Koleksi Ratusan Unit Motor Antik

    03/11/19, 16:22 WIB Last Updated 2019-11-03T09:22:43Z
    YOGYAKARTA, KabarJogja.ID - Koleksi pertamanya adalah Motor Harley Davidson Sportster tahun pembuatan 1959. Dibelinya pada 1989 silam seharga Rp 5 juta, dari seorang kenalan rekannya.

    Mulai dari tahun itu pula, David Sunar Handoko terus melakukan perburuan motor-motor antik. Tak hanya ke kota-kota besar seperti Jakarta, Malang, Surabaya. Namun ia juga mencarinya ke luar negeri.

    Handoko, panggilan akrabnya ketika ditemui di rumahnya di Jalan KH Ahmad Dahlan 88 Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku tertarik untuk membeli sepeda motor antik setelah berkunjung ke Amerika Serikat. Di sana, ia mendapati banyak warga memakai Harley Davidson secara berkelompok.

    "Saya tanya dapatnya dari mana, ternyata banyak yang beli dari Indonesia. Dari situ, saya juga tahu setiap hari banyak motor antik dari Indonesia yang dibawa ke luar negeri," kata pria berumur 63 tahun ini.

    Dengan kondisi seperti ini, secara logika ia berpikir lama kelamaan keberadaan motor antik di Indonesia akan habis. "Sejak tahun itu (1989) saya terus membeli motor antik," kata pengusaha restoran, hingga showroom kendaraan ini.

    Selain mengoleksi motor antik berbagai merk, berangsur waktu dirinya juga merambah ke mobil dan sepeda. Sampai saat ini jumlahnya pun cukup membuat orang terpana.

    Untuk motor antik tak kurang dari 300 unit, mulai dari Harley-Davidson, Vespa, Lambretta, Indian dan sebagainya. Kemudian ada sepeda yang lebih dari 500 unit, dan mobil sebanyak
    Tak ada yang tidak istimewa dari koleksi yang dipajang di rumahnya ini. Setiap membeli, ia mengaku selalu selektif dalam memilihnya.

    Seperti motor yang diproduksi sangat sedikit. Kemudian pernah dipakai oleh publik figur, atau pejabat. Hingga pernah yang digunakan untuk pengawalan dan perang.

    Salah satunya, yaitu Motor Birmingham Small Arms (BSA) tahun pembuatan 1965 yang pernah dimiliki oleh Kapolri periode 1966-1971 Hoegeng Imam Santoso. Kemudian juga motor milik Letjend TNI (Purn) Dading Kalbuadi. Seorang pejabat tinggi dari TNI AD pada masa 1970an silam. Ada pula mobil jenis BMW R50 milik eks personel band Koes Plus.

    Kolektor Motor Antik, Buka Museum di Rumahnya

    Mengoleksi ratusan unit sepeda motor, mobil, maupun sepeda yang dimilikinya, tentu David Sunar Handoko, 63, menjadi sasaran 'serangan' para pecinta otomotif. Hampir setiap hari, pria yang tinggal di Jalan KH Ahmad Dahlan 88 Kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dicari orang untuk membeli barang koleksinya.

    Namun, Handoko kekeuh menolaknya. Sejak awal membeli sepeda motor antik, dirinya berniat menyelamatkan motor-motor antik yang mulai tergerus dijual ke luar negeri.

    Bahkan, tahun ini rumahnya dibuka untuk umum. Meski belum secara resmi dijadikan sebuah museum. "Dari awal saya memang berniat untuk membuka museum. Baru tahun ini saja, dibuka untuk umum," katanya, ditemui di rumahnya, beberapa waktu lalu.

    Proyeksinya, museumnya ini akan dinamakan 'Merpati Motor'. Mengambil kata Merpati, karena bermakna perdamaian, kesetiaan, dan roh suci.

    "Merpati itu lambang kesetiaan. Merpati dilepas di manapun, akan kembali lagi. Kami harap punya pelanggan yang pernah datang, bisa kembali lagi," ucapnya.

    Untuk umum, masyarakat yang ingin berkunjung ke tempatnya dengan melihat ratusan koleksi ini dibebani biaya sebesar Rp 40 ribu. Itu digunakan untuk biaya perawatan koleksi dan gaji karyawannya. "Itu sudah dapat minum juga," kata Handoko.

    Pengunjung dapat sepuasnya melihat koleksinya dari mulai pukul 9.00 hingga 16.00 WIB. Berbagai jenis sepeda motor, seperti Harley Davidson, Vespa, Lambretta, Indian dapat ditemui di sini.

    Kemudian ada pula mobil dengan tahun pembuatan 1925 hingga 1970an. Serta ratusan sepeda kayuh, yang paling tua produksi 1890 didapatkannya dari Belanda.

    "Saya juga koleksi kacamata, arloji, jam, ada macam-macam pedang. Kemudian senapan angin, batik, Mandau, pisau dari Amerika," ucapnya.

    Bagi yang berminat untuk mengunjungi tempatnya ini, aksesnya pun cukup mudah. Berada di sebelah barat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Jogjakarta atau barat Malioboro kisaran 400 meter.(dok)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close