Bantul, Kabar Jogja - Mulai hari ini, Sabtu (9/8) sampai Minggu (10/8), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pasar rakyat dan pentas rakyat. Ajang ini menjadi bagian ISI Yogyakarta dalam membangun konektifitas mewujudkan kampus berdampak.
Berlangsung di area gerbang masuk kampus ISI Yogyakarta, ajang yang diikuti belasan pelaku UMKM dan diisi penampilan 280 seniman.
Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi menerangkan gelaran besar ini merupakan rangkaian Dies Natalis ke-41 tahun 2025.
"Acara ini dilaksanakan oleh Fakultas Seni dan Pertunjukan dengan mengundang belasan pelaku UMKM dan ratuan seniman," katanya.
Seiring dengan pengimplementasian tema besar Dies Natalis tahun ini 'Art Connectivity: Memperkuat Jejaring Seni, Mewujudkan World Class University'. Ajang dua hari ini disebut Irwandi akan menjadi ruang membangun konektivitas kampus dengan seluruh pemangku kepentingan seni dan masyarakat.
"Harapannya ajang kali ini akan menjadi ruang bagi rekan-rekan UMKM dan seniman untuk bisa mengembangkan kreatifitas. Sehingga terbangun sebuah konektivitas antara kampus dengan masyarakat," jelas Rektor.
Tahun ini ISI Yogyakarta menjadikan Tema ini menyoroti pentingnya kolaborasi dan jaringan dalam dunia seni untuk mencapai standar universitas kelas dunia,
Tema ini menekankan pada pentingnya koneksi dan kolaborasi dalam seni, baik antar seniman, institusi seni, maupun dengan pihak lain di luar dunia seni.
Dekan Fakultas Seni dan Pertunjukan, Nyoman Cau Ariana menerangkan kegiatan ini menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian Dies Natalis.
"Pelaku UMKM dan seniman yang hadir serta tampil di sini merupakan mitra dari seluruh Prodi yang ada Fakultas Seni dan Pertunjukkan. Ada 11 Prodi yang kita ampu," terangnya.
Tak hanya memberi ruang kreativitas, ajang ini juga akan menjadi sebuah pondasi keterhubungan antara seni dan produk-produk kreativitas.
Ketua pelaksana Arif Suharsono menyebut selain pelaku UMKM dari masyarakat, ajang pasar rakyat juga memberi kesempatan kepada 7-8 mahasiswa yang memiliki wirausaha.
"Kalau ada masyarakat yang ingin bergabung, kami membuka kesempatan lebar karena semua ini gratis," ujarnya.
Selain itu, Arif menegaskan secara keseluruhan ajang ini menjadi komitmen ISI Yogyakarta untuk memberikan dampak kepada masyarakat sekitar baik dari sisi menumbuhkan jiwa seni serta pengembangan usaha. (Set)