Yogyakarta, Kabar Jogja – Sekretaris Dewan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Yudi Ismono menyatakan pembangunan fisik gedung baru di Jalan Kenari Kota Yogyakarta di minggu ke-22 melebih target yang ditetapkan sebesar 15,36 persen.
Di akhir tahun ini, pembangunan fisik akan dikebut hingga mencapai 55 persen.
“Per 21 Agustus kemarin pembangunan gedung baru telah berjalan sebanyak 159 hari. Kita masih memiliki sisa waktu pengerjaan sebanyak 471 hari dari total 630 hari kerja atau 21 bulan,” katanya Jumat (22/8).
Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek senilai Rp293,8 miliar, Yudi mengatakan meski tidak mengetahui secara teknis pengerjaan di lapangan. Namun dirinya memastikan seluruh material yang digunakan harus lolos uji lab.
Konsistensi pembangunan gedung baru ini menurutnya akan dikawal agar tetap pada jalurnya dan tidak memberikan peluang penyimpangan sedikitpun. Yudi mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar semua langkah bisa percepatan system.
Bakal dibangun setinggi 6 lantai dan memiliki total luas 29 ribu, gedung baru ini ditargetkan selesai dan diserahkan terimakan pada 6 Desember 2026.
“Saya akan tetap menjaga konsistensi pembangunan gedung agar pada 16 Oktober depan, progress pembangunan fisik bisa mencapai 25 persen. Ini agar pembayaran termin pertama pada kontraktor bisa dilaksanakan,” ucapnya.
Sebagai upaya mengawal pencapain target pembangunan fisik, Yudi menyatakan dirinya telah meminta kepada kontraktor yaitu Waskita Karya untuk bekerja parallel. Dimana jika satu lantai selesai dibangun, maka dinding harus segera dikerjakan.
Tak hanya itu, jika sudah enam lantai sudah terbangun dia meminta harus segera atap. Sebagai antisipasi turunnya hujan, sehingga ratusan pekerja bisa mengerjakan bagian dalam gedung.
Memiliki 481 tiang pancang sedalam 17 meter, gedung DPRD DIY ini didesain mampu menahan gempa hingga 8 Skala Richter. Keputusan ini berdasarkan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY yang mencatat dalam 50 terakhir gempa terbesar terjadi pada 2006 silam.
Karena ketatnya pengawasan proyek, Yudi menyebut Waskita karya menjadikan proyek ini sebagai percontohan nasional dan standar pembangunan fisik berbagai proyek gedung. (Set)