-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Timor Leste Minta ASEAN Menggandeng Pemuda Untuk Perubahan

    31/07/25, 18:28 WIB Last Updated 2025-07-31T11:28:48Z


    Sleman, Kabar Jogja – Sebagai calon anggota tetap ASEAN pada Oktober mendatang, Presiden Timor Leste meminta organisasi penting di Asia Tenggara ini menggandeng pemuda untuk melakukan perubahan dan menjaga perdamaian kawasan.


    Timor Leste menawarkan perspektif kepemimpinan yang berakar pada tradisi lokal, sistem pengetahuan adat, dan praktik rekonsiliasi komunitas


    Untuk kedua kalinya, Presiden Ramos Horta memberi kuliah terbuka di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Kamis (31/7). Dia membawakan pidato berjudul ‘Pemberdayaan Masyarakat: Pendidikan, Kewirausahaan Sosial, dan Perdamaian’.


    “Ini adalah kunjungan saya yang keempat ke Yogyakarta; pertama pada tahun 2002, kedua pada 2012, ketiga pada 2017. Dan ini adalah kunjungan saya yang kedua ke UGM yang luar biasa ini, almamater bagi ribuan warga Timor-Leste. UGM, Kampus Kerakyatan,” paparnya.


    Menyambut keanggotaan tetap Timor Leste di ASEAN, Ramos dalam paparannya mencoba menawarkan model seperti kepemimpinan tradisional di Timor Leste yaitu Tara Bandu. Ini merupakan salah satu bentuk dialog yang ideal antargenerasi tradisional dan diakui sebagai alat efektif untuk mediasi, transformasi, dan perdamaian sosial dalam konteks yang beragam.


    “Menurut pengalaman saya, inisiatif perubahan sosial yang paling efektif bertumpu pada tiga pilar yang saling berkaitan: pendidikan, kewirausahaan sosial, dan perdamaian,” ucapnya.


    Dalam bidang pendidikan, Ramos peraih Nobel Perdamaian pada 1996 menyatakan pendidikan bukan sekadar akumulasi pengetahuan, tapi tentang membebaskan pikiran dan kesadaran. Ia kemudian mencontohkan Timor-Leste, setelah bertahun-tahun konflik, sekolah hancur dan ribuan anak kehilangan hak atas pendidikan.


    “Kami memulai dan memahami untuk membangun kembali negara, kami harus membangun kembali pendidikan. Kami melaksanakan program makan di sekolah untuk mencegah kelaparan, malnutrisi, dan stunting, serta memastikan anak-anak bisa tetap berada di dalam kelas,”terangnya.


    Timor Leste menurut Ramos memastikan pemuda harus menjadi pusat kebijakan publik dan integrasi kawasan, karena pemuda adalah sumber daya terbesar.


    Kepada ASEAN, Ia kemudian mengusulkan pembentukan ‘Program Pemuda ASEAN untuk Kepemimpinan Transformasional’. Dimana program ini nantinya berbasis pada magang komunitas, pertukaran lintas budaya, dan laboratorium inovasi lokal. Program ini bertujuan mencetak pemimpin yang melayani dengan etika, visi, dan empati.


    “Dan yang paling mendasar, perdamaian. Tanpa perdamaian, tidak ada pembangunan. rekonsiliasi berasal dari hati dan pikiran, dan membutuhkan keberanian politik. Kami membentuk proses kebenaran dan rekonsiliasi, mempromosikan dialog, dan berinvestasi dalam membangun kembali jaringan sosial masyarakat,” terangnya.


     “ASEAN memiliki memiliki hampir 700 juta orang yang tersebar di kawasan yang sangat strategis ini, baik maritim maupun udara, dan dengan sumber daya yang memadai. ASEAN adalah mitra internasional yang sangat penting dan kita semua wajib untuk mempertahankan kedamaian,” ungkapnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close