-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pengembangan Konservasi Seni, ISI Yogyakarta Gandeng Cheng Shiu University

    23/07/25, 17:08 WIB Last Updated 2025-07-23T10:08:35Z


    Bantul, Kabar Jogja – Prodi Konservasi Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan mata kuliah dengan menggandeng universitas seni dunia. Salah satunya berkolaborasi Cheng Shiu University, Taiwan.


    Kolaborasi dan kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk pertukaran mahasiswa serta pendampingan program kuliah. Tahun ini kerjasama yang diwujudkan dalam workshop tentang konservasi seni yang berlangsung mulai Rabu (23/7) sampai Jumat (25/7) lusa.


    “Workshop ini diikuti 10 dosen ISI Yogyakarta yang berasal dari 5 dosen Prodi Konservasi Seni, 5 dosen prodi lain Fakultas Seni Rupa dan tujuh professor dari Cheng Shiu University,” kata Dekan FSRD, Muhammad Salahuddin, hari ini.


    Sebelumnya kerjasama antar kedua perguruan tinggi telah diwujudkan dalam dikirimkannya empat mahasiswa Konservasi Seni ISI Yogyakarta dalam program pertukaran mahasiswa ke Cheng Shiu University selama satu semester pada tahun lalu.


    Sebagai prodi yang baru berusia tiga tahun dan baru mendapatkan 90 mahasiswa, karena setiap tahun daya tampungnya hanya 30 mahasiswa baru. Salahuddin menyatakan kerjasama dengan Cheng Shiu University ini sangat penting.


    “Bagaimana universitas ini telah berhasil mempelajari dan mengembangkan program studi Konservasi Seni bisa melahirkan lulusan yang siap bekerja di dunia professional. Ini yang kita butuhkan selama ini,” katanya.


    Sebagai prodi satu-satunya di Indonesia, Salahuddin menyadari tidak begitu banyak ruang kerja yang nantinya akan tersedia bagi lulusan. Namun jika melihat keberadaan benda seni baik dari masa lalu maupun era modern di nusantara, maka peluang untuk terciptanya lapangan kerja dinilai masih terbuka.


    “Karena memang Indonesia belum begitu menekankan program studi Konservasi Seni. Nah, kami berharap ke depannya prodi ini bisa berkembang lebih besar lagi, terutama saat ini kami sedang mempersiapkan laboratorium-laboratorium yang ada di ISI Yogyakarta, di Fakultas Seni Rupa dan Desain ini,” ucapnya.


    Dalam workshop selama tiga hari nanti, Salahuddin menyatakan pihaknya juga telah bekerjasama dengan Museum Affandi untuk menghadirkan satu karya maestro seni Indonesia untuk bisa dikonservasi ulang secara langsung.


    Wakil Rektor Cheng Shiu University, Tommy Cheng menyambut baik kerjasama dengan ISI Yogyakarta. Menurutnya kehadiran perguruan tinggi seni bagi pemerintah sangat penting karena akan menjadi pusat tumbuhnya seni yang bercirikan nasionalisme.


    “Melalui kerjasama ini kami ingin menjadikan ISI Yogyakarta sebagai salah satu pusat kendali seni yang didukung pemerintah. Malah mungkin nanti bisa menjadi pusat kendali seni besar yang diakui dunia,” paparnya.


    Selama ini dunia mengenal enam pusat kendali seni salah satunya Singapura. Dengan terus menjaga semangat tradisional yang berkelanjutan, kerjasama ini bagi kedua pihak akan saling menguntungkan. (Set)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close