-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    2025, Angka Laka Laut di Parangtritis Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya

    06/07/25, 16:22 WIB Last Updated 2025-07-06T09:22:05Z

    Bantul, Kabar Jogja - Angka kecelakaan laut (Laka Laut) di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul sepanjang tahun ini telah melampaui kejadian yang tercatat pada akhir 2024. Dari Januari-Mei, SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis mencatat terjadi 11 kasus laka laut.


    Dari papan data di kantor SAR Satlinmas pada lima tahun terakhir sejak 2021- Juni 2025, telah terjadi sebanyak 54 kasus laka laut. Secara tahun-tahun ke tahun dirincikan pada 2021 terjadi 10 kasus Laka laut dengan korban diselamatkan 6, ketemu dalam kondisi meninggal satu dan dinyatakan hilang satu.


    Kemudian pada 2022, 8 kasus, 10 diselamatkan, satu ditemukan meninggal. 2023, 15 kasus, 53 berhasil diselamatkan, dua ditemukan meninggal, dan dua dua nyatakan hilang. 2024, 10 kasus, diselamatkan 21 dan ditemukan meninggal tiga orang.


    Tahun ini sepanjang Juni-Mei tercatat 11 kasus dengan catatan satu dinyatakan hilang dan satu ditemukan meninggal,” kata Kanit Komunikasi SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis, Rodiva Wahyu, pada Minggu (6/7).


    Wahyu memaparkan, laka laut yang terjadi di sepanjang kawasan pantai selatan Bantul kebanyakan didominasi kasus terseret ombak atau palung laut (Rip Current). Dari data, kebanyakan korban merupakan wisatawan luar daerah yang belum memahami bahaya palung laut.


    Sebagai antisipasi munculnya laka laut, setiap harinya personel SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis selalu memetakan wilayah-wilayah yang diperkirakan akan muncul palung laut.


    Dengan pengalaman kuat, personel melakukan pengecekan mulai dari Pantai Parangendog sampai Pantai Parangkusumo. Demikian dengan kawasan pantai-pantai yang menjadi objek wisata di sisi barat.


    Setiap pagi, personel berkeliling dan mengamati pantai. Jika ditemukan area yang diprediksi akan muncul palung laut, maka sejumlah personel disiagakan di sana. Mereka bertugas melarang wisatawan tidak berenang di sana,” tuturnya.


    Dari pengamatan yang dilakukan, di sepanjang Pantai Parangtritis dengan radius satu kilometer ke timur dan satu kilometer ke barat dari Kantor SAR Satlinmas biasanya ditemukan empat sampai enam titik kemunculan palung laut.


    Jumlah personel yang dikerahkan tergantung dari ramai tidaknya area tersebut dikunjungi wisatawan.


    Wahyu menuturkan, dengan ramainya wisatawan kebanyakan kasus yang banyak ditangani adalah serangan ubur-ubur yang korbanya adalah anak-anak. Tercatat pada 25 Juni ada 33 orang, 27 Juni 17 orang, 29 Juni lima orang, 30 Juni ada 8 orang, 1 Juli ada 6 orang, 2 Juli ada 12 orang, 4 Juli ada 1 orang, dan 5 Juni tercatat 4 orang.


    “Hari ini tercatat ada lima korban tersengat ubur-ubur,” ujarnya.


    Sepanjang akhir pekan ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis ramai meski tidak sebanyak pada libur akhir pekan minggu lalu. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close