-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Krisis Iklim Semakin Nyata, SBY Ingatkan Agar Dunia Bertindak

    12/05/25, 16:06 WIB Last Updated 2025-05-12T09:06:40Z

    Sleman, Kabar Jogja – Melalui gelaran The Yudhoyono Institute (TYI) Lecture Series 2025 ‘Green Growth; Sustainable Growth with Equity’, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan perubahan iklim maupun krisis lingkungan itu nyata.


    Dunia diminta bekerja sama, berkolaborasi dan membuat terobosan-terobosan baru dalam bentuk capital untuk mengatasi perubahan iklim serta krisis lingkungan demi keberlanjutan bumi.


    Berlangsung pada Senin (12/5) di Sleman, diskusi akademik ini menghadirkan panelis yaitu tiga professor asal Universitas Stanford yaitu Yi Cui, William Chueh, dan David Cohen.


    “Tema diskusi akademik tahunan kali ini ‘Pertumbuhan Hijau: Pertumbuhan Berkelanjutan dengan Keadilan’. Dimana kami ingin menekankan isu keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, melainkan juga menyangkut martabat manusia, pengentasan kemiskinan, dan keamanan generasi masa depan,” terangnya.


    Sebagai Menteri Presiden Prabowo Subianto, AHY menuturkan pemerintah saat ini sedang mempercepat berbagai agenda penting: ketahanan pangan, air bersih, transisi energi, hingga pengembangan industri berkelanjutan.


    Ia menjelaskan bagaimana kebijakan yang terintegrasi, seperti pengelolaan irigasi dan pengembangan industri kendaraan listrik, menunjukkan bahwa pembangunan dapat selaras dengan prinsip keadilan sosial dan inovasi.


     “Kita tidak bisa jalan sendiri. Tantangan perubahan iklim, ketidakamanan pangan dan energi, hingga kesenjangan digital bersifat global dan mendesak,” tegasnya.


    AHY mengajak peserta untuk merenungkan tiga isu mendasar: redefinisi pertumbuhan, perluasan dampak teknologi, dan pentingnya tata kelola yang menyambungkan wawasan global dengan aksi lokal.


    Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan meski isu perubahan iklim dan krisis lingkungan kurang menjadi perhatian public dibandingkan isu tentang peperangan, geopolitik, tentang global ekonomi yang terjadi sekarang ini. Namun dia percaya apa yang dilakukan TYI akan bisa menyelamatkan masa depan manusia.


    “Isu yang kita angkat kali ini sangat fundamental karena akan menjadi wawasan serta pengetahuan luar biasa terkait dengan misi besar kita menyelamatkan bumi, menyelamatkan dunia. Menyelamatkan anak cucu kita serta masa depan kita semua,” kata SBY.


    SBY prihatin dengan perkembangan dunia yang kurang menggembirakan. Dunia dijejali isu-isu di luar prediksi dan mencemaskan. Kehadiran perang, perbedaan geopolitik, perang dagang, dan perang ekonomi menjadikan dunia semakin rumit, berbahaya serta mengancam kehidupan.


    SBY mengingatkan saat ini dunia jangan larut dalam konflik dan peperangan geopolitik yang hanya menyusahkan kehidupan manusia. Semua harus tahu bahwa perubahan iklim dan krisis lingkungan itu nyata, bukan fiksi. Sehingga diperlukan langkah, aksi bersama yang nyata, efektif dan memberikan dampak yang nyata pula.  


    “Kalau kita gagal bersatu atau berkolaborasi mengantisipasi penanganan krisis iklim. lingkungan dengan segala dampaknya. Kita gagal mengembang misi yang diberikan Tuhan YME, dan misi kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab kita semua,” tutup SBY yang menjadi pendiri TYI. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close