Gunungkidul, Kabar Jogja – Penyiram air ke Kepala Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Sabiyo, mengaku telah meminta maaf atas tindakannya dan sudah berkomunikasi lagi dengan baik dengan yang bersangkutan. Riyan, terduga penyiram air dari Sewon, Bantul mengaku khilaf dan jengkel kepada Sabiyo.
Peristiwa yang sebenarnya terjadi pada 8 Maret lalu kemudian viral pada Kamis (17/4) dan mendapatkan berbagai respon dari banyak pihak, termasuk Bupati Gunungkidul dan Paguyuban Perangkat Desa.
Pada Senin (28/4), secara tertulis Riyan mengatakan aksi penyiraman tersebut dilakukan secara spontan lantaran khilaf.
“Itu spontan karena saya jengkel. Saya meminta maaf jika apa yang terjadi membuat gaduh dan membuat pihak-pihak terkait menjadi tidak nyaman,” katanya.
Dikatakan Riyan, secara pribadi dia sudah meminta maaf terkait kasus tersebut kepada Sabiyo usai kejadian. Bahkan sebelum akhirnya video tersebut viral, ia dan Sabiyo sudah berkomunikasi normal seperti biasanya.
“Dia itu sebenarnya adalah teman kerja dengan saya. Dia sama-sama bekerja sebagai debt collector (DC) sekaligus menjalankan pekerjaan jasa pinjam uang,” kata Riyan.
Riyan menjelaskan, saat itu ia dan beberapa temannya sesama DC sedang mengecek wilayah operasi Sabiyo yang memegang area Desa Krambilsawit. Kebetulan, uang yang diedarkan Sabiyo di Krambilsawit mengalami masalah.
“Setahu saya nasabah Sabiyo sudah lancar membayar angsuran, namun oleh Sabiyo tidak disetorkan. Jumlah tepatnya saya tidak hafal tapi banyak,” kata Riyan.
Namun menurut Riyan, pemicu penyiraman bukan soal itu, angsuran nasabah yang tidak disetorkan oleh Sabiyo. Tetapi karena pinjaman pribadi Sabiyo kepada nenek Riyan yang tak kunjung dikembalikan.
“Dia memakai uang yang seharusnya digunakan nenek saya berangkat umrah dan tak pernah dikembalikan hingga nenek saya pulang haji. Itu tiba-tiba saya ingat dan kemudian spontan menyiram air karena jengkel,” imbuh Ryan.
Sebelumnya, Sabiyo mengakui ia memutuskan melapor ke polisi atas kasus penyiraman tersebut usai video tersebut menjadi viral dan membuatnya malu. Apalagi dirinya juga mendapatkan banyak dukungan.
Sabiyo mengakui sebelum video tersebut menjadi viral, ia memang sudah berkomunikasi seperti biasa dengan teman-temannya sesama DC termasuk bos yang memiliki uang yang ia edarkan dan menjadi tanggung jawabnya.
Kepada wartawan, ia juga mengakui memang memegang tanggung jawab dan operasional hutang piutang di wilayah Krambilsawit.
“Ya saya memang ikut mengelola sejumlah pinjaman yang rata-rata nasabahnya adalah saudara saya. Kira-kira jumlahnya Rp 500 an juta. Kalau pinjaman saya sendiri juga ada, sekira Rp 200 an juta lebih,” katanya.
Video penyiraman terhadap Sabiyo ini sempat viral di sosial media. Sebelum diketahui bahwa ternyata Sabiyo adalah bagian dari jasa keuangan swasta yang beroperasi di Gunungkidul ini, sejumlah pihak termasuk Bupati Gunungkidul, Paguyuban Perangkat Desa di DIY memberikan dukungan terhadap Sabiyo yang sebelumnya dinarasikan sebagai korban hutang piutang.
Info yang beredar juga menyebutkan, empat orang yang ada di lokasi penyiraman terhadap Sabiyo ini akan diperiksa untuk dimintai keterangan oleh Polres Gunungkidul hari ini. (Tio)