Bantul, Kabar Jogja – Proses pendaftaran bakal calon Bupati-Wakil Bupati Bantul di Komisi Pemilihan Umum (KPU) diwarnai kejutan hengkangnya partai pendukung.
Pasangan Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta ditinggal Partai Amanah Nasional (PAN) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang sejak awal memastikan mendukung. Hengkangnya kedua partai ini diketahui saat proses verifikasi dukungan.
Pasangan Halim-Aris resmi sebagai pasangan pertama yang mendaftar sebagai di KPU untuk berlaga di Pilkada Serentak 2024 usai mendeklarasikan terbentuknya aliansi sejumlah partai pada Selasa (28/8) pagi di situs Petilasan Gilangpuro, Pandak.
Dalam proses pendaftaran, PAN dan Hanura masih dinyatakan masuk sebagai partai pengusul bersama empat partai parlementer lainnya PKB, Gerindra, dan Golkar. Kemudian dukungan dari partai non parlemen yaitu Nasdem, PSI, Partai Gelora, Partai Buruh, PKN dan Partai Garuda.
“Sesuai pemeriksaan dokumen fisik maupun di Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) KPU. Formulir pencalonan oleh PAN tidak ditemukan dan tidak disertakan, sehingga dinyatakan PAN menarik dukungan dari pasangan Halim-Aris,” kata Ketua KPU Bantul, Joko Santosa.
Sedangkan Hanura tidak menyertakan bukti dukungan baik dalam bentuk fisik maupun file di SIPOL. Dengan dukungan sembilan partai, pasangan Halim-Aris memperoleh total suara sah Pileg 254.642 suara.
Joko menyebut, tidak ada konsekuensi bagi PAN maupun Hanura karena menarik dukungan. Namun kedua partai tersebut tidak masuk dalam surat suara pengusung pasangan Halim-Aris.
Halim mengaku terkejut dan kecewa karena PAN menarik dukungan. Terlebih lagi, penarikan dukungan ini dilakukan di proses akhir pendaftaran. Padahal sejak awal, mulai dari rapat-rapat koordinasi, penetapan calon, deklarasi sampai mengantar pendaftaran, PAN ikut serta.
“Kecewa iya, tetapi kami bisa memahami karena dinamika politik yang terus berubah pasca putusan MK yang memberi pengaruh terhadap proses pencalonan di Pilkada Serentak,” kata Halim.
Namun bersama Aris dan sembilan partai pendukung, Halim mengaku tidak akan mempersoalkan masalah itu dan fokus memenangkan ajang Pilkada Serentak. Baginya prosentase kemenangan bukan hal penting, 81 persen atau 51 persen kemenangan efeknya sama saja.
“Optimis menang dengan dukungan partai dan kesatuan visi misi yang sama. Ini semakin memantapkan langkah kami untuk tidak ragu-ragu memenangkan Pilkada Serentak 2024,” katanya.
Usai pendaftaran pasangan calon, KPU Bantul menjadwalkan Kamis (29/8) pasangan Halim-Aris akan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati untuk mendapatkan status layak atau tidak layak menjadi Bupati-Wabup. Kemudian KPU pada 22 September akan melakukan penetapan.
Ketika coba dikonformasi saat masih di KPU, Ketua DPD PAN Bantul Wildan Nafis hanya mengucapkan 'no comment' seraya pergi menjauh. Sedangkan Hanura sendiri saat dihubungi, belum memberikan respon hingga berita ditulis. (Tio)