-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    35 Perguruan Silat Dipastikan Hadir di Festival Silat Malioboro

    08/11/23, 21:49 WIB Last Updated 2023-11-08T14:49:48Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Berkeinginan mengelorakan semangat persaudaran dan mengenalkan pencak silat sebagai seni budaya, komunitas Tangtungan Indonesia kembali menggelar Festival Silat Malioboro ke-7.


    Berlangsung pada Jumat (10/11) dan Sabtu (11/11), festival akan dipusatkan di Taman Pintar Kota Yogyakarta.

    Mewakili panitia Festival Silat Malioboro, Yossy Poediono mengatakan ajang yang sempat terhenti tiga tahun karena pandemi Covid-19 ini berani digelar karena adanya komitmen seluruh penggawa komunitas Paseduluran Angkringan Silat.


    “Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, festival kali ini meniadakan pawai di Malioboro. Alasannya kami ingin mengurangi residu negative yang beberapa waktu lalu disematkan pada pencak silat,” jelasnya, Rabu (8/11).


    Melibatkan Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan dan Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media Dirjen Kebudayaan juga Pemkot Yogyakarta. Festival ini menurut Yossy sepenuhnya didukung Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.


    “Lebih dari 35 perguruan dengan ribuan orang dari berbagai komunitas silat tanah air akan hadir ke Jogja. Ini menjadi energi baru untuk kami menggelar kembali Pentjak Malioboro Festival," terangnya.


    Pencak Malioboro Festival 7 2023 ini dimeriahkan dengan Lomba Koreografi Pencak Silat dengan dua kategori yakni umum dan anak. Menariknya, pada Kategori Umum akan memperebutkan Piala Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kategori Anak akan memperebutkan piala Sri Paduka KGPAA Paku Alam X.


    Dalam lomba koreografi, nantinya setiap tim yang dikirim perguruan silat masksimal beranggotakan 10 pemain dan wajib menyesuaikan dengan tema besar ‘Beragam Tidak Harus Seragam, Tetap Bersatu Dalam Perbedaan’.


    Tema ini dipilih sebagai perwujudan tekad Tangtungan Indonesia merangkul semua elemen Pencak Silat Tradisional, baik itu aliran, perguruan maupun pemerhati.


    “Bahwa semua bersaudara. Pencak silat itu bukan pukul-pukulan, marah atau hal buruk seperti yang muncul belakangan, tapi persaudaraan. Kami juga memberi kesempatan bagi tokoh perguruan mengenalkan filosofi silat yang dianutnya dalam berbagai workshop yang kami gelar," imbuhnya.


    Antok Sugiarto, salah satu panitia lainnya menyebutkan akan agenda menariknya yaitu Kaulan Pencak yang diselenggarakan di titik nol kilometer. Ini bertujuan masyarakat dapat melihat lebih dekat keberagaman pencak silat.


    “Yang terlibat adalah seluruh praktisi silat berbagai daerah dan mancanegara. Selain itu ada pula workshop yang digelar dua hari, harapannya masyarakat bisa mengenal lebih dekat pencak silat,” ucapnya.


    Nantinya di acara ini, setiap perguruan yang ikut serta dibatasi mengirimkan anggotanya maksimal 50 orang dan wajib duduk paling depan sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close