-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Aktivitas ‘Kekerasan Berlebihan’ Bersama Pelaku Sebabkan Korban Meninggal

    19/07/23, 22:58 WIB Last Updated 2023-07-19T15:58:38Z

    Sleman, Kabar Jogja – Polisi mengatakan penyebab kematian korban mutilasi R (20) mahasiswa laki-laki asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung akibat aktivitas kekerasan berlebihan yang dilakukan bersama dua pelaku W (29) dan RD (38).


    “Ketiganya sudah saling kenal karena menjadi anggota grup komunitas tertentu di Fanpage. Mereka bertemu pada Selasa (11/7) malam,” kata Dirreskrimum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes FX Endriadi, Selasa (18/7).


    RD, warga Jakarta Selatan sendiri sengaja datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta atas ajakan W.


    Di kos W yang beralamatkan di Dukuh Krapyak, Desa Triharjo, Sleman kemudian melakukan kegiatan tidak wajar yaitu kekerasan satu sama lain yang berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.


    “Kekerasan seperti apa yang mereka lakukan, kita tengah mendalami lebih lanjut,” lanjut Endradi.


    Meninggalnya korban ini membuat panik kedua pelaku, sehingga muncul niatan menghilangkan jejak dengan memutilasi membuang berbagai potongan tubuh pada Rabu (12/11) pagi sampai sore di empat sungai berbeda di Sleman.


    Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan pada Rabu malam di Sungai Bedog tepatnya bawah jembatan Kelor Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman.

    “Pelaku sempat berusaha menghilangkan sidik jari korban dengan merebus pergelangan tangan dan kaki,” ungkapnya.


    Dari kos pelaku, petugas mendapatkan barang bukti berupa ember, talenan, tali, panci, pisau, cangkul, kompor gas beserta tabung gasnya.


    Terhadap kejahatan yang mereka lakukan, Endriadi mengatakan pihaknya menjerat tiga pelaku dengan empat pasal yaitu 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, 338 KUHP tentang menghilangkan nyawa orang lain, pasal 170 dan 351 KUHP tentang penganiayaan hingga menyebabkan orang meninggal.


    “Dari sidik jari dan pengenalan barang-barang yang kami temukan di TKP, 99 persen korban R identik dengan mahasiswa yang dilaporkan hilang. Tinggal menunggu pemeriksaan DNA,” kata Endriadi.


    rilis Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana. Identitas R yang disebutkan Kombes Endriadi memiliki kesamaan dengan Redho Tri Agustian (20) mahasiswa semester empat Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) asal Pangkal Pinang yang dilaporkan hilang Selasa (11/7) dini hari.


    Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Satriawan saat doa bersama Senin (17/7) malam mengatakan, laporan kehilangan Redho pertama kali diterima dari keluarganya. 

    Setelahnya baru penyidik dari Polda DIY berkoordinasi untuk memperdalam proses penyelidikan.


    “Dari pengenalan berbagai barang yang ditemukan di TKP, keluarga meyakini 66 persen korban mutilasi adalah Redho,” katanya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close