-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Jelang Idul Adha, Pemerintah Diminta Terus Pantau Hewan Kurban

    15/06/23, 14:20 WIB Last Updated 2023-06-15T07:20:10Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Sepekan menjelang pelaksanaan Idul Adha, pemerintah daerah diminta terus aktif melakukan pemantauan di lapangan terkait kondisi kesehatan hewan kurban. Ditengah meningkatnya permintaan hewan kurban, diharapkan ternak-ternak lokal diprioritaskan untuk menghidupkan perekonomian daerah.


    Keinginan ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari yang juga membidangi perkembangan sektor peternakan di Yogyakarta.


    “Ada permasalahan serius yang dihadapi peternak lokal, yaitu penyakit ternak berupa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta yang terbaru penyakit lumpy skin disease (LSD) atau ‘penyakit lato-lato’ yang telah ditemukan di DIY,” katanya, Kamis (15/6/2023).


    Ditengah ancaman penyakit ini, Ndari menerangkan setiap tahunnya ada kecenderungan pedagang mendatangkan ternak luar daerah untuk memenuhi kebutuhan hewan untuk kurban. Situasi ini menjadikan persaingan harga ternak tidak terhindarkan. 


    “Kondisi ini perlu campur tangan Pemda. Kesehatan ternak harus dipantau. Pastikan ternak yang dijual dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. Sisi lain, peternak perlu dibantu mempercepat penyembuhan penyakit kulit pada sapi, agar peternak dapat untung dari momentum Idul Qurban” ucapnya.


    Peternak lokal di DIY berharap mendapat keuntungan dari usaha penggemukan ternak yang selama ini sudah ditekuni, sisi lain adanya ternak dari luar daerah menjadikan persaingan harga tidak dapat dihindari.


    Ndari berharap panitia Idul kurban mengutamakan hasil ternak dari warga local. Terlebih para peternak lokal sebagian ada yang menanggung kerugian karena penyakit lato-lato.


    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana menerangkan dari pantauan pihaknya permintaan hewan ternak kebutuhan hewan kurban semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh menurunnya angka Covid-19.


    “Namun, untuk ketersediaan stok sapi atau kambing yang dimiliki peternak di Kota Yogyakarta sangat terbatas dalam memenuhi permintaan masyarakat,” katanya.


    Dirinya memaparkan tahun lalu untuk hewan kurban di Kota Yogyakarta sebanyak 2.200 ekor sapi, namun hanya ada 100 ekor saja. Sedangkan stok kambing dibutuhkan 3.500 ekor namun hanya tersedia 500 ekor. Oleh karenanya dibutuhkan pasokan hewan kurban dari luar kota.


    “Boleh-boleh saja asalkan hewan tersebut memenuhi syarat dengan memiliki keterangan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal pengambilan hewan," ujarnya.


    Suyana menghimbau, untuk warga Kota Yogyakarta tidak mencuci isi perut (jeroan) hewan kurban di sungai. Sebab, selain air di sungai mengandung E coli, saat mencuci di sungai dapat mencemari sungai itu sendiri. (*) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close