Bantul, Kabar Jogja – Polres Bantul menyatakan terdapat 20 lebih geng sekolah di dan selama kurun 2023 tercatat terjadi 14 kali kejahatan yang melibatkan remaja. Dari 14 kasus, sebanyak 16 remaja dinyatakan sebagai pelaku atau berurusan dengan hukum.
Sebagai upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama mengantisipasi kenakalan remaja. Polres secara rutin melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi basecamp geng-geng sekolahan. Salah satunya adalah lokasi yang diduga tempat nongkrong geng 'Morenza” yang berlokasi di Ruko yang ada di wilayah Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul.
“kegiatan penyisiran dan pembersihan terhadap tempat yang diduga sebagai tempat berkumpulnya geng anak-anak Morenza melibatkan unsur masyarakat dan para petinggi serta tokoh masyarakat setempat,” kata Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mewakili Kapolres AKBP Ihsan, Jumat (26/5/2023).
Sebagai fungsi terdepan sebagai penanggung jawab keamanan dari pada situasi di Bantul, pihaknya berkomitmen memberantas geng yang meresahkan masyarakat.
Jeffry menyatakan kenakalan remaja di Bantul telah ditangani dengan pola preemtif dan preventif dan represif. Bahkan sampai tindakan tegas terukur.
Namun, tindakan tegas terukur secara keras merupakan hal yang tidak kita harapkan," ungkapnya.
Namun demikian, kenakalan remaja dalam penanganannya harus melibatkan banyak pihak. Seperti pihak sekolah, orang tua hingga stakeholder terkait.
Polres Bantul juga membentuk tim khusus untuk ikut mengawasi anak-anak yang pernah diamankan dan terlibat kasus. Hal ini menjadi pemantauan agar anak tersebut benar-benar tidak kembali terlibat kasus.
Dukuh Salakan, Ilham menjelaskan dirinya bersama warga Salakan ikut menjaga wilayahnya khususnya di tempat makan yang kerap kali menjadi tempat tongkrongan remaja atau ruko yang menjadi titik kumpul.
Ilham juga menerangkan apabila ada kerumunan atau tongkrongan yang bukan warganya di jam malam selalu dibubarkan oleh warganya.
Ia juga sangat menyayangkan ketika wilayahnya disebut-sebut sebagai tempat titik kumpul pelaku kejahatan.
“Kami akan mengoptimalkan pengawasan lingkungan, karena menjaga nama baik dusunnya juga menjadi tanggung jawab kami, warga dusun Salakan,” katanya. (Tio)