-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Vakum Dua Tahun, Perpustakaan DPRD DIY Kembali Dibuka

    28/02/23, 11:37 WIB Last Updated 2023-02-28T04:37:24Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Sempat dua tahun vakum karena tidak memiliki ruang, Selasa (28/2/2023) akhirnya perpustakaan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya resmi dibuka kembali. Diharapkan perpustakaan akan menjadi wajah dan sumber literasi bagi yang ingin melihat gambaran DPRD DIY.


    Terletak di lantai dua gedung DPRD DIY, pembukaan kembali ruang perpustakaan ini dihadiri langsung Ketua Komisi A Eko Suwanto.

    Sekretaris DPRD DIY Haryanta menerangkan selama dua tahun terakhir perpustakaan dan ruang arsip dewan vakum karena tidak memiliki tempat yang representative.


    ”Dalam perkembangannya atas izin Komisi A maka pada APBD Perubahan 2022 dianggarkan pembangunan ruangan baru. Usai terbangun seluruh pihak mulai dari tim cleaning service, petugas perpustakaan serta jajaran saling bahu membahu menata koleksi, rak buku, meja kursi serta mendesain penataan ruangan,” jelasnya.


    Haryanta menjelaskan sebagai upaya memaksimalkan kontribusi perpustakaan dan ruang arsip pada kinerja DPRD DIY bermitra dengan kelompok praktek kerja lapangan mahasiswa Prodi Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.


    “Harapannya dengan berbagai ragam informasi, dan koleksi. Perpustakaan dan layanan ini sepenuhnya mendukung tugas dan fungsi DPRD. Kemudian menyediakan layanan data dan Informasi yang cepat, tepat, akurat kepada anggota DPRD DIY beserta pendukungnya,” ungkapnya.


    Haryanta merinci perpustakaan ini memiliki 4.877 judul sumber referensi mulai dari buku, majalah, jurnal dan koleksi lainnya yang kesemuanya terdapat di 7.348 eksemplar koleksi.


    Ketua Komisi A Eko Suwanto meminta kedepan petugas perpustakaan dan arsip ini secara penuh mendukung kerja politik dari seluruh anggota DPRD.


    “Perpustakaan ini harus dibangun dengan keunikan yang berbeda dengan perpustakaan yang lain. Meski tidak terlalu luas, saya menginginkan perpustakaan ini menjadi sumber literasi bagi orang untuk melihat dan membaca kinerja DPRD DIY dari waktu ke waktu,” ungkapnya.


    Tidak hanya cukup hanya menyediakan bahan bacaan dari bahan cetak maupun digital, Eko berharap berbagai kegiatan serta dokumen terkait kinerja dewan juga harus diarsipkan dengan baik.


    “Sehingga kedepan perpustakaan ini betul-betul akan menjadi ruang riset dan penelitian serta menjadi sebuah obyek wisata intelektual,” tutup Eko. (Tio)

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close