-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tak Diperhatikan Pemerintah, DPRD Minta Pemda Yogyakarta Fasilitasi UMKM

    27/10/22, 12:51 WIB Last Updated 2022-10-27T05:51:28Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menyebut banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum mendapatkan perhatian dan perlindungan dari pemerintah.


    Hal yang sama juga dialami oleh UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga Komisi B DPRD Yogyakarta meminta Pemda untuk memberikan fasilitas sebagai dukungan perkembangan UMKM.


    “Jumlah pelaku UMKM di Kota Yogyakarta saja sudah mencapai 45 ribu. Namun mereka selama  ini belum mendapatkan perhatian, perlindungan maupun fasilitas dari Pemda DIY,” jelas anggota Komisi B Dwi Wahyu Budiantoro, Kamis (27/10).


    Meskipun keberadaan UMKM menjadi pondasi perekonomian pariwisata DIY. Dwi melihat Pemda belum optimal dalam membantu perkembangan mereka untuk naik kelas. Belum ada indikator yang bisa digunakan untuk melihat tingkat perkembangan pelaku UMKM.


    Bagi politisi PDIP ini, keberadaan aplikasi Si Bakul yang digadang-gadang Dinas Koperasi dan UMKM DIY sebagai fasilitasi naik kelas belum banyak digunakan oleh pelaku UMKM.


    “Banyak UMKM yang belum tahu sistem dan tata kelola masuk ke Si Bakul. Diskop UMKM harusnya memiliki laboratorium untuk meneliti kesulitan apa yang membuat pelaku tidak bisa mau dan menyediakan sistem terpadu untuk meningkatkan pemasaran,” lanjutnya.


    Padahal Pemda DIY sendiri tahun ini telah menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp9 miliar, dimana oleh Diskop UMKM dipergunakan sebanyak Rp8 miliar hanya untuk pendataan UMKM.


    Tak hanya dari sisi perkembangan pemasaran dan kualitas produk, Dwi juga melihat perhatian Pemda DIY terhadap lokasi pasar bagi UMKM sangatlah terbatas. Selama ini titik potensial bagi UMKM banyak dikuasai oleh pemilik modal besar.


    “Yang terbaik, Diskop UMKM seharusnya koordinasi dengan bagian aset untuk melihat mana-mana aset yang belum digunakan dan bisa dipergunakan untuk lokasi pemasaran,”  tegasnya.


    Dirinya lantas mencontohkan, bagaimana lahan bekas Hotel Trio di sisi timur Stasiun Tugu maupun eks Hotel Mutiara terbengkalai karena belum memiliki sisi perencanaan yang matang dari Pemda DIY.


    Di UGM, Rabu (25/10) Menteri Sandiaga Uno mengatakan jumlah pelaku UMKM mencapai 65 juta pelaku usaha yang mampu memberikan kontribusi pada PDB sebesar 60,56 persen. Ditargetkan 30 juta UMKM akan bertransformasi ke ekosistem digital pada 2024.


    “Semua diarahkan ke ekonomi digital. Kenaikan ekonomi digital kita capai 49 persen dan kontribusi terbesar pada e-commerce. Lebih dari 20 juta UMKM sudah bertransformasi ke ekosistem digital,” paparnya.


    Bersamaan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan tantangan terbesar bagi UMKM adalah proses transformasi menuju ekosistem usaha yang mampu menghasilkan produk berkualitas dan selaras dengan industri 4.0 serta tangguh dan adaptif terhadap krisis. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close