-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sungguh Kreatif, Warga Bantul Olah Limbah Plastik Bernilai Ekonomi

    26/10/22, 12:44 WIB Last Updated 2022-10-26T05:44:42Z

    Bantul, Kabar Jogja – Bermula dari bisnis kecil-kecilan membikin pelindung handphone pesanan di akhir perkuliahannya, Dikko Andre Kurniawan (26) sukses merambah bisnis kerajinan berbahan limbah plastic yang didaur ulang.


    Warga Dusun Wirosutan, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul ini mengkreasikan plastik-plastik kresek dan pembungkus menjadi hasil tenun untuk kemudian diubah menjadi berbagai hasil kerajinan.


    Ditemui di rumah sekaligus tempat usahanya yang dinamakan ‘SAWOKECIK’, Andre bercerita mengenai bisnis yang digelutinya usai menyelesaikan kuliah di Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.


    “Awalnya bisnis ini bermula dari usaha sampingan di akhir masa kuliah pada 2019. Saat itu saya fokus membuat pelindung hp sesuai pesanan berbahan tutup botol minuman. Namun bisnis ini sempat kelimpungan saat pandemi,” jelas Andre, Rabu (26/10).


    Fokus menyelesaikan perkuliahannya terlebih dahulu, pada pertengahan 2020 Endro kemudian mengembangkan usahanya lebih besar dengan memanfaatkan plastik-plastik kresek dan pembungkus lainnya menjadi bahan tenun.


    Didapatkan dari beberapa bank sampah di desanya, sampah plastik kresek dan pembungkus yang dia dapatkan setelah dibersihkan lantas dipotong memanjang dengan ukuran lebar kurang lebih satu cm.


    “Potongan panjang inilah yang nantinya dirangkai menjadi kain tenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang saya modifikasi sendiri selama dua bulan,” kata Andre.


    Dari kain tenun yang permeternya membutuhkan 30-35 buah plastik kresek atau pembungkus, Andre dibantu dengan tiga tenaga kerjanya menerapkan ke berbagai hasil kerajinan seperti tas tangan, dompet, topi, gantungan kunci maupun anting.


    Melalui pemasaran offline maupun online, Andre membandrol harga produknya dari Rp15 ribu sampai Rp100 ribu. Sedangkan untuk pelindung hp yang dibuat berdasarkan pesanan pembeli, Andre mematok harga Rp65 ribu dengan bahan tutup botol. 


    Dirinya juga mengatakan bersedia untuk memberikan pelatihan kepada warga yang ingin belajar mendaur ulang plastik.


    Andre menyatakan alasan dirinya memilih mendaur ulang limbah plastik menjadi kerajinan ini karena hasratnya yang besar pada pelestarian lingkungan. Dirinya mengaku sudah menjadi aktivis pelestarian lingkungan sejak awal kuliah.


    “Sarwo Kecik itu berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki dua kata. Yang bila diartikan adalah terus berusaha memberikan kebaikan. Ini yang tengah saya lakukan melalui usaha pemanfaatan sampah daur ulang. Memberi kebaikan pada lingkungan dan pemberdayaan pada ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya.


    Dua tahun menggeluti bisnis ini, Andre menyatakan kesulitan awalnya adalah mengajarkan dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah plastik yang selama ini dibuang ternyata bisa dimanfaatkan.


    “Hal inilah yang terus saya sebarkan ketika diundang dalam berbagai pelatihan. Sampah itu bisa dijadikan duit jika kita mampu mengolahnya,” paparnya.


    Dari kerja kerasnya, Andre pada tahun ini masuk dalam 10 besar finalis kategori Bidang Usaha Kreatif ajang Wirausaha Muda Pemula (WMP) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close