Yogyakarta, Kabar Jogja – Budayawan kelahiran Kotagede, Achmad Charris Zubair mengatakan keberadaan kawasan cagar budaya itu akan mampu menghidupkan perekonomian masyarakat. Selama upaya melestarikan cagar budaya sekaligus paradigma pemanfaatan cagar budaya mensejahterakan warganya terus dibangun.
Pandangan ini disampaikan Zubair saat berbicara dengan Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta. Menurutnya upaya pelestarian kawasan Kotagede yang pernah dinobatkan sebagai terindah di Asia oleh Cable News Network (CNN) Internasional perlu terus dilakukan.
“Kotagede sebagai kota tua di Yogyakarta memiliki peninggalan cagar budaya yang sangat bernilai tinggi. Peninggalan sejarah itu bersinggungan dengan serangkaian tradisi besar di Nusantara itu, dari Kerajaan Majapahit, Demak, Pajang, dan Kesultanan Mataram,” katanya Kamis (11/8).
Dengan terus merawat, Ia menyatakan maka keberadaan cagar budaya ini akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dari segi nilai sosial, ekonomi, dan budaya.
Terlebih lagi dengan perubahan apapun di kota bersejarah itu, semestinya memperkuat latar belakang sosio-kultural dan ekonomi cagar budaya dan masyarakatnya.
“Bagaimanapun kawasan cagar budaya itu adalah sesuatu yang menghidupkan masyarakat. Ini menjadi tantangan Ketika kita harus melestarikan cagar budaya sekaligus bagaimana cagar budaya menghadirkan nilai ekonomi atau mensejahterakan warganya,".
Bagi Zubair Kotagede adalah salah satu kawasan cagar budaya di Yogyakarta memiliki sejarah panjang yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Selain itu Kotagedhe juga memiliki kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain.
Mantan dosen Filsafat UGM itu menyatakan, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 186 Tahun 2011, Kotagedhe merupakan salah satu dari enam kawasan cagar budaya di samping Keraton, Malioboro, Pakualaman, Kotabaru, dan Imogiri. Khusus Kotagede terdapat beberapa keunikan.
“Tata ruang kota sangat unik karena merupakan bekas ibu kota kerajaan Mataram yang masih dapat dilacak walaupun sudah ditimbun oleh dinamisnya pergantian zaman. Kemudian kota ini memiliki keunikan arsitektur bangunan kuno karena di kawasan ini terdapat gaya arsitektur mulai dari hindu, jawa, jawa-islam, sampai dengan gaya Indische-Eropa.
Selanjutnya Kotagede juga memiliki potensi keunikan atas makanan dan kerajinan yang merupakan kemahiran masyarakat setempat. (Tio)