Yogyakarta, Kabar Jogja- Tetra Pak Indonesia membukaan booth edukasi interaktifnya di Taman Pintar, sebuah kawasan dan tujuan rekreasi utama yang terletak di kota Yogyakarta pada Kamis (10/12).
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan, pihaknya
menghargai Tetra Pak atas kontribusi dan upayanya dalam mengatasi masalah
pengelolaan sampah dan daur ulang di Yogyakarta dan di daerah lain di
Indonesia. Instalasi baru ini sejalan dengan upaya kampanye dan daur ulang di Kota
Yogyakarta.
“Pengelolaan sampah yang tepat dan pengembangan ekonomi sirkuler
tidak hanya membantu melestarikan planet ini tetapi juga berpotensi untuk
menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang bagi masyarakat. Kami mendorong
warga Yogyakarta untuk mengunjungi booth ini untuk mempelajari lebih lanjut
tentang pemilahan sampah dan daur ulang kemasan karton bekas minum,” katanya
dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (12/12).
Berdasarkan studi yang dilakukan di lima kota besar di
Indonesia, hampir separuh masyarakat setempat mulai memilah sampahnya di rumah.
Di antara mereka yang telah memilah sampah, 77,6\ persen sudah mulai memisahkan
sampahnya menjadi dua kategori, basah dan kering1. Meskipun persentase ini
tinggi, guna memastikan efisiensi daur ulang, masih ada kebutuhan untuk
mengedukasi konsumen untuk memisahkan jenis sampah lebih dari dua kategori ini.
Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto
mengatakan, pihaknya akan terus mengedukasi dan menginformasikan kepada
konsumen tentang pentingnya memilah sampah ke dalam kategori lain, seperti
kemasan karton bekas minum (UBC).
Menurutnya, dengan berbagi lebih banyak tentang apa yang
membuat karton Tetra Pak dan kemampuan daur ulangnya, konsumen bisa mendapatkan
informasi yang lebih baik. Lebih dari 70% karton Tetra Pak terbuat dari kertas
karton dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol
lainnya.
“Artinya bisa didaur ulang dan dijadikan berbagai produk
seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur yang terbuat dari PolyAl,
”ujar Reza Andreanto.
Andreanto mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara penghasil
kertas terbesar di ASEAN dan negara ini mengimpor sekitar 4,5 juta ton limbah
kertas untuk dijadikan bahan baku industri penghasil kertas. Hal ini merupakan
sebuah bukti bahwa kemasan karton bekas minum memiliki potensi yang sangat
besar.
Kepala Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana menekankan
pentingnya edukasi pengelolaan sampah. Menurutnya, Tetra Pak telah menciptakan
pengalaman interaktif yang menyenangkan tentang keberlanjutan dan pengelolaan sampah.
“Dengan rata-rata satu juta pengunjung per tahun, manajemen
Taman Pintar percaya bahwa booth edukasi ini akan membantu memperkuat upaya
edukasi pengelolaan sampah dan akan berdampak positif bagi masyarakat kami di
Yogyakarta dan di Indonesia ", ucapnya.(rls/kj)