-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    128 Orang Kelompok Rentan Sleman Dievakuasi

    07/11/20, 21:13 WIB Last Updated 2020-11-07T14:14:28Z


    Sleman, Kabar Jogja – Sebanyak 128 orang kelompok rentan dari Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai dievakuasi pada Sabtu (7/11). Untuk mengantisipasi potensi dampak erupsi Merapi yang status aktivitas vulkaniknya naik dari Waspada menjadi Siaga.

    Koordinator Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan pihaknya bersama semua unsur melaksanakan evakuasi kaum rentan dan mandiri ke Barak pengungsian Glagahharjo.

    “Jumlah penduduk yg melaksanakan evakuasi mandiri kelompok Rentan berjumlah 128 orang yang terdiri dari Lansia, Ibu Hamil, Disabilitas, anak dan Balita,” katanya, pada Sabtu (7/11).

    Kepala Bidang kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menyebut Balai Kelurahan Glagaharjo dan Barak Dusun Gayam, Kelurahan Argomulyo, bakal digunakan sebagai tempat mengungsi. 

    Menurutnya, tempat pengungsian itu tetap memperhatikan risiko penularan Covid-19.  Ia tak menampik lokasi barak berada di kelurahan zona merah. 

    "Kasus Covid-19 di Argomulyo itu di Dusun Kebur sebelah barat Kali Gendol, sedangkan Barak Gayam di sebelah timur Kali Gendol. Secara administratif memang iya (di zona merah). Tapi secara geografis masih aman juga," katanya. 

    Makwan menyebut, warga yang akan dievakuasi ke barak adalah kelompok rentan di Kalitengah Lor, Kelurahan Glagaharjo, daerah berpotensi terdampak erupsi Merapi. Sekitar 150 - 160 orang kelompok rentan di sana.

    "Tidak semuanya juga yang mengungsi. Sebagian ada yang ke rumah saudaranya atau mantu-nya. Kami beri kesempatan mereka mengungsi dengan berbasis keluarga," ucapnya.

    Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman telah menetapkan status darurat bencana Merapi seiring naiknya status Merapi menjadi 'Siaga'. "Saya kemarin 5 November menandatangani (SK Bupati) tanggap darurat Merapi. Untuk menanggapi kedaruratannya karena statusnya ditetapkan level III atau 'Siaga'"," katanya. 

    Dengan status darurat itu, Sri Purnomo menyatakan, Pemkab Sleman akan lebih leluasa menggunakan anggaran. Menurutnya, anggaran 2020 di sisa dua bulan ini masih sekitar Rp30 miliar. 

    "Berbagai kegiatan kan perlu dana. Sehingga kami bisa menggunakan dana tak terduga seluas-luasnya. Dana itu untuk menggerakkan berbagai macam kegiatan, dengan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial," katanya. (dho)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close