-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Aplikasi Warung Desa, Permudah Urusan Warga Desa Sampai Kota

    31/01/20, 19:30 WIB Last Updated 2020-01-31T12:30:01Z

    YOGYAKARTA :  Rumah Sahabat Desa, sebuah wadah sebagai solusi dan wahana kolaborasi antara kehidupan kota dengan pedesaan dalam bidang literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi, Jumat (31/1/2020) memperkenalkan aplikasi bertajuk “Warung Desa”.

    Aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan transaksi pembelian dan perbankan mikro oleh dan untuk masyarakat.

    Aplikasi Warung Desa diyakini akan memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi secara nasional. Teknologi yang diluncurkan oleh Rumah Sahabat Desa tersebut menggerakkan ekonomi warga di desa dengan berjualan produknya secara modern.

    CEO Rumah Sahabat Desa, Aaron Muir mengatakan semua komoditi di Indonesia paling banyak berada di desa. Namun selama ini masyarakat di desa belum mendapat keuntungan yang banyak dari hasil produk lokal.

    “Contoh misalnya harga telur puyuh dari petani dibeli Rp275. Padahal sampai kustomer belinya sampai Rp400. Seandainya bisa mendapat keuntungan lebih besar maka lebih makmur,” katanya di sela peluncuran aplikasi Warung Desa.

    Semakin makmur para petaninya maka tingkat produksinya juga akan mengikuti. “Kalau semua orang bisa berwiraswasta maka ekonomi akan berkembang secara nasional,” katanya.

    Saat ini di aplikasi tersebut sudah dapat digunakan untuk bertransaksi pulsa, paket data, pembayaran listrik, BPJS, PDAM, dan voucher game. Untuk pengembangan ke depannya, aplikasi ini juga diarahkan sebagai market place yang menghubungkan desa dan kota.

    Masyarakat desa nantinya bisa membeli produk dari kota dan menjual hasil produk mereka ke kota. Demikian juga sebaliknya, warga dari perkotaan bisa langsung membeli produk dari desa.  

    Aaron mengungkapkan pada 2020 ini ditargetkan bisa mengakuisisi 20 ribu agen untuk menjalankan aplikasi ini. Daerah yang disasarnya yakni Kabupaten Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Grobogan, kemudian Gunungkidul. Selain itu juga Demak, Jepara, Kudus, Wonogiri, Pati, Rembang. Serta Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Ngawi, dan Indramayu.

    “Saat ini jumlah agen ada sekitar 700 yang sudah mendaftar. Dari jumlah itu yang sudah top up ada 400, dan aktif bertransaksi hanya 100. Namun melalui komunitas-komunitas yang ada di desa, kami mematok target bisa 20 ribu agen pada tahun ini,” ucapnya. (Sandy Putra)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close