Bantul, Kabar Jogja – Melalui program ‘Karang Taruna Goes to School’, Karang Taruna Bantul membawa tiga misi besar untuk generasi muda tentang budaya tradisi, peran pemuda dan ekonomi kreatif.
Program yang sudah berjalan kedua kalinya sejak Juli ini sejalan dengan berbagai program sekolah sasaran yang ingin membentuk karakter peserta didik yang berbudaya, berprestasi, dan berdaya saing global.
Dihubungi pada Rabu (27/8), Ketua Karang Taruna Bantul, Masduki Rahmad mengatakan program ini merupakan kolaborasi dengan Keraton Ngayogyakarta dan rekan-rekan stand-up komedi. Juli lalu program ini berkunjung ke SMAN 1 Pajangan terus dilanjutkan ke SMAN 1 Jetis pada 20 Agustus.
“Kita menargetkan program ini berkunjung ke satu SMA setiap bulannya. Kita tidak hanya mensosialisasikan apa dan peran penting Karang Taruna kepada para siswa. Namun juga mengenalkan mengenai nilai tradisi dan budaya yang dieman Kraton Ngayogyakarta,” katanya.
Tak hanya itu, dengan melibatkan para comedian professional. Masduki ingin memberi gambaran kepada generasi muda mengenai berbagai peluang dunia kerja yang tidak hanya berfokus pada bidang kerja formal.
Namun banyak hal-hal yang terkait dengan kreativitas dan inovasi yang bisa dikembangkan sebagai mata pencaharian di masa depan. Salah satunya adalah menjadi komedian yang kreatif.
Masduki lebih jauh memaparkan program ini merupakan strategi Karang Taruna dalam upaya mendekatkan diri ke masyarakat, khususnya generasi muda. Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2019, setiap warga negara yang berusia 13–45 tahun adalah bagian dari Karang Taruna, termasuk pelajar SMA.
“Karang Taruna berperan penting dalam proses reformasi sosial dan pemberdayaan di tingkat desa. Kita ingin Karang Taruna menjadi ruang tumbuhnya generasi emas yang siap berkontribusi,” ujar Masduki yang menjabat sebagai Lurah Guwosari, Pajangan.
Dengan program Goes to School, pihaknya ingin menanamkan nilai-nilai sosial sekaligus mencari potensi pemuda yang dapat menjadi bagian dari pembangunan bangsa di masa depan.
Ketua Karang Taruna Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Bendoro yang juga mewakili Kraton Ngayogyakarta menyebut generasi muda saat ini memiliki peran besar dalam menjaga keluhuran budaya.
“Budaya adalah identitas kita. Generasi muda harus menjadi penjaga sekaligus pewaris yang mampu membawa budaya lokal ke panggung dunia,” tuturnya.
Wabup Bantul Aris Suharyanta menyatakan kegiatan dengan tema ‘Satriya Muda Bantul: Luhur Budaya, Gemilang Prestasi, Menembus Dunia’, adalah wadah strategis tepat melatih kepemimpinan, kreativitas, dan pengabdian sosial bagi pemuda.
“Kami berharap muncul calon-calon pemimpin, baik di tingkat kabupaten maupun nasional. Selain itu, semoga peserta termotivasi untuk mengembangkan potensi diri, meraih prestasi serta terbentuk jejaring pemuda yang aktif, kreatif, dan produktif,” pungkas Aris. (Set)
