-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dianggarkan Rp10 Miliar, Bantul Bangun Perpustakaan Modern di Tengah Kota

    27/03/24, 20:40 WIB Last Updated 2024-03-27T13:40:27Z

    Bantul, Kabar Jogja – Berhasil memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Pemkab Bantul memulai pembangunan gedung perpustakaan berkonsep modern di tengah kota. 


    Berlokasi tempat di sebelah barat Taman Millenial, Bantul. Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum akan dibangun tiga lantai dan ditargetkan selesai pada November tahun ini. 


    Peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan daerah (Perpusda) Bantul ini dilakukan langsung Bupati Abdul Halim Muslih pada Rabu (27/3). 


    “Berlokasi di tengah kota, perpusda yang kita konsep modern ini kita harapkan mampu menarik generasi muda dan masyarakat Bantul untuk meningkatkan minat baca serta literasi,” kata Bupati Halim di sambutannya. 


    Kehadiran gedung perpustakaan ini juga bertujuan mengembalikan mengembalikan ilmu pengetahuan sebagai basis pengembangan kemajuan, basis kehidupan sosial agar kehidupan menjadi lebih baik di masa depan.


    Dipaparkan Bupati Halim pembangunan gedung Perpusda ini dilatarbelakangi rendahnya tingkat literasi dan minat baca buku masyarakat. Pemkab nantinya akan memfasilitasi dengan kemudahan akses terhadap gedung perpustakan.


    “Berada di pusat kota yang siapapun sering melewatinya. Perpustakaan ini akan dilengkapi dengan sarana prasarana dan fasilitas yang memadai. Serta koleksi buku yang banyak dan bertambah setiap tahunnya,” katanya.


    Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, menjelaskan pembangunan gedung Perpusda menggunakan DAK Perpusnas sebesar Rp 10 miliar. Proses pembangunan sendiri ditargetkan dari Maret sampai November tahun ini.


    “Lantai satu akan difokuskan sebagai ruang baca anak, penyandang, difabel, dan kantin. Lantai dua ada kantor perpustakaan, penyimpanan buku-buku naskah kuno, termasuk studio mini untuk anak-anak melihat video dongeng dan pendidikan lainnya,” jelas Sukrisna.


    Kemudian di lantai paling atas atau lantai tiga, disediakan ruang terbuka di atas gedung dan kafetaria yang bisa diakses masyarakat umum. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close