-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tiga Bulan Beroperasi, Pasti Angkut Jalin Kerjasama Dengan UMY

    10/12/22, 18:21 WIB Last Updated 2022-12-10T11:43:00Z

    Bantul, Kabar Jogja – Sejak diluncurkan pada September lalu, aplikasi penjemputan dan pengelolaan sampah ‘Pasti Angkut’ sudah diajak bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Institusi pendidikan menjadi strategis penting dalam menularkan perilaku pemilahan sampah.


    Ditandatangani pada Sabtu (10/12/2022), Pasti Angkut yang dihadirkan Pengelola TPS3R Kelompok Usaha Pengelola Sampah (KUPAS) Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul akan sepenuhnya menangani sampah di lingkungan UMY.


    “Sebagai kampus  peraih predikat Green Campus, kami memiliki bermasalah dengan sampah yang dihadirkan civitas akademis. Kita memerlukan solusi penanganan sampah yang komprehensif,” jelas Wakil Rektor UMY Bidang Sumber Daya Keuangan dan Aset Suryo Pratolo.


    Dengan dikelola pihak swasta, penanganan sampah diharapkan mampu menghadirkan ekonomi sirkular. Dimana nantinya hasil pemanfaatan daur ulang sampah seperti pupuk organik, kerajinan, maupun hasil lainnya bisa diperdagangkan di UMY.


    “Kita memiliki ratusan pohon yang menghasilkan sampah hijau. Selama ini, kondisi ini belum tertangani. Lewat kerjasama ini, kita berharap sampah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik," Suryo.


    Tak hanya itu, dari kerjasama diharapkan akan melahirkan kolaborasi yang menurut Suryo akan melibatkan dosen, mahasiswa maupun seluruh civitas akademik. Dimana, nantinya pihak desa akan masuk ke lingkungan kampus untuk memperkenalkan konsep penanganan sampah mandiri.


    Kemudian UMY, sebagai salah satu upaya tri dharma pendidikan, dosen maupun mahasiswa akan didorong melakukan riset penanganan sampah sehingga menghasilkan teknologi tepat guna.


    Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi melihat kerjasama ini merupakan pintu masuk ke institusi pendidikan untuk menularkan perilaku pemilahan sampah khususnya ke mahasiswa.


    “Sejak beroperasi September lalu, 1.500 pelanggan kami sudah berubah perilakunya dalam penanganan sampah. Mereka sudah memilah dan ujungnya menghasilkan keuntungan berlipat,” kata Wahyudi.


    Dengan melibatkan mahasiswa, Wahyudi melihat penyelesaian masalah sampah di hulu akan bisa terurai di masa depan. Karena pada dasarnya, dengan berubahnya perilaku memilah sampah sejak mahasiswa akan terus terbawa hingga berumah tangga.


    Direktur PT Pasti Angkut Salva Yurivan Saragih dari menyebut, meski perubahan perilaku pemilahan sampah sudah dilakukan kalangan rumah tangga. Namun hal itu ternyata tidak menular pada mahasiswa yang tinggal di kos-kosan.


    Aplikasi ‘Pasti Angkut’, adalah sistem pengangkutan sampah rumah tangga dengan ongkos proporsional yang disesuaikan beratan sampah. Satu kilogram sampah yang akan diangkut dihargai Rp1.000.


    Sistem ini turut memberikan keuntungan bagi konsumen atau rumah tangga yang turut bertanggung jawab dengan memilah sampah dalam tiga kategori, yakni basah, daur ulang, dan residu. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close