Bantul, Kabar Jogja – Polsek Kasihan, Bantul merilis pelaku pembacokan di Dusun Sumberan, Desa Ngestiharjo yang terjadi Minggu (4/12).
Pelaku mengaku buta mata dan membacok Rheza (18) karena sudah bertemu dengan istrinya, Widyaningsih (22) sebanyak dua kali.
Digelar di Mapolsek Kasihan Jumat (9/12), Kapolsek AKP Satrio Arif Wibowo memaparkan , pelaku BPJN (24) menggunakan pedang sepanjang 70 cm untuk menyabet Rheza dua kali.
“Korban mengalami luka robek pada bagian kepala dan jari tangan sebelah kanan,” katanya.
Kapolsek memaparkan kejadian itu berawal dari kedatangan Rheza ke rumah pelaku dengan maksud untuk melamar Wiwid yang dikenalnya lewat media social sejak dua bulan terakhir. Rheza salah mengira, BPJN dikira merupakan kakak Wiwid yang dalam perkenalannya mengaku masih lajang.
“Saat itulah kemudian korban menjawab pertanyaan pelaku, bahwa dirinya sudah dua kali bertemu dengan Wiwid. Tidak terima, korban kemudian ke dapur dan keluar dengan pedang,” kata Kapolsek.
Polisi memastikan, motif cemburu dan tidak terima dengan pertemuan istri dengan korban adalah yang melatar belakangi tindakan pelaku. Mengenai apakah ada motif lain, atau dugaan istri pelaku sudah berhubungan badan dengan korban.
Kapolsek Satrio menyatakan hal itu bukan masuk dalam ranah penyelidikan. Kepolisian tetap fokus pada kasus pembacokan.
“Sementara ini keterangan dari korban belum kita dapatkan mengenai kedalaman hubungan dirinya dengan istri pelaku. Korban sudah pulang dari perawatan di rumah sakit,” lanjutnya.
Atas tindakan itu, polisi menjerat BPJN dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman penjara maksimal dua tahun.
Kepada awak media, BPJN mengaku kalap dan buta mata saat mendengar penjelasan dari Rheza yang sudah bertemu dengan istrinya dua kali.
“Saya sempat menanyakan kepada istri kenapa dia mengaku masih lajang saat berkenalan,” ungkapnya.
Padahal, pernikahan dirinya dengan Wiwid yang sudah berjalan empat tahun ini sudah dikarunia dua anak. (Tio)
