-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    New Normal di Jogja Tak Akan Tergesa-gesa

    02/06/20, 18:39 WIB Last Updated 2020-06-02T11:39:50Z

    Yogyakarta - Meskipun kondisi penularan Covid – 19 di DIY cenderung landai, namun Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak ingin menerapkan new normal dengan tergesa-gesa. Seluruh komponen terutama pelaku bisnis dan pariwisata harus memiliki persiapan yang matang untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk pada penerapan sistem new normal.

    “Kita harus hati-hati sekali. Harus cermat. Perlu pemahaman yang serius, agar ketika new normal diberlakukan, jangan sampai ada periode kedua Covid – 19,” tegas Sri Sultan. Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur DIY saat memberikan arahan kepada Asosiasi Bisnis DIY untuk mempersiapkan new normal, Selasa (02/06) di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

    Penerapan new normal diharapkan akan mampu memberikan perubahan pada pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik dari sebelum pandemi. Namun, para pelaku bisnis juga harus bisa memperhitungkan dengan matang untuk membuka kembali usahanya. Jangan sampai bisnis malah jadi semakin ambruk karena kurang perhitungan. “Pembangunan kembali ekonomi di DIY harus kita lakukan bertahap. Jangan terlalu drastis karena sambil kita pantau perkembangannya, kita sambil belajar pada situasi. Dengan begitu tidak beresiko untuk masyarakat kecil,” tutur Sri Sultan.

    Menurut Sri Sultan, saat ini memang sudah waktunya DIY menerapkan new normal untuk membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat. Walau begitu, dirinya mengungkapkan, tidak ingin terburu-buru untuk menetapkan new normal tanpa persiapan yang matang. Saat ini, Gubernur DIY serius mengajak seluruh komponen untuk benar-benar mempersiapkan new normal terutama untuk mengantisipasi adanya gelombang wisatawan yang akan datang ke DIY. Sri Sultan menghimbau kepada pelaku-pelaku bisnis di DIY untuk bisa disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid – 19.

    “Asal bisa mengatur protokol kesehatan ya. Itu sangat penting, tidak hanya untuk tamu tapi untuk karyawan juga, gimana ngaturnya di kantor ya punya jarak dan sebagainya. Kan syarat new normal kan kasus Positif Covid-19 harus turun 50 % sedangkan kita sudah turun 73%,” ujar Sri Sultan dikutip dari laman jogjaprov.

    Sementara itu, Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X menambahkan, persiapan kegiatan perekonomian memang harus dilakukan dengan serius. Hal tersebut karena beberapa sektor benar-benar terpengaruh. Untuk itu, Sri paduka meminta asosiasi bisnis untuk bisa mempersiapkan SOP dan protokol dengan serius dan sebaik-baiknya.

    Selain itu, Sri Paduka juga menghimbau untuk memperhatikan keselamatan masyarakat bisnis pariwisata karena menjadi garda depan apabila penerapan new normal dilaksanakan. Namun yang harus diprioritaskan adalah para pelaku ekonomi tingkat bawah, agar bisa segera bangkit.

    “Kita harus fokus pada bagaimana usaha-usaha perekonomian yang menyentuh langsung pada masyarakat level bawah. Tolong itu sangat diperhatikan. Mereka harus diutamakan,” tutup Wagub DIY.

    Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, S.H., M.Ed. mengungkapkan, untuk memasuki tatanan new normal, seluruh asosiasi serius menyusun draft protokol, SOP dan CHS (Cleans, Health and Security). Saat ini tidaka hanya masalah kesehatan saja yang di persiapkan, namun juga kebersihan dan keamanan. Dalam minggu ini, target susunan SOP terhadap pengelolaan bisnis dan wisata akan selesai digarap untuk meudian disimulasikan. Setelah itu akan dilakukan evalusai, baik oleh wisatawan, pengelola maupun masyarakat luas agar sistem bisa dilakukan dengan baik.

    “Seperti kita tahu ya, dalam industri ini ada transportasinya, pedagang kecilnya, biro perjalanan, hotel dan sebagainya yang termasuk dalam ekosistem, sehingga harus kita susun semua aturannya dengan sangat terperinci dan matang,” ucap Singgih.

    Singgih menegaskan, pihak pelaku bisnis pariwisata akan serius mempersiapkan segala hal demi mendukung terlaksananya new normal dengan baik. Dengan begitu, perekonomian yang sempat terpuruk bisa segera bangkit dan menjadikan masyarakat kembali sejahtera. Tidak hanya persiapan fisik, namun juga fasilitas-fasilitas pendukung, SDM pengelolam masyarakat dan wisatawan harus teredukasi dnegan baik serta mampu menerapkan disiplin tinggi.(rls)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close