![]() |
Tiga Inovasi Baru Diluncurkan, Bantul Perluasan Digitalisasi Pelayanan |
Bantul, Kabar Jogja – Pemkab Bantul terus berupaya mempercepat terwujudnya birokrasi modern melalui penguatan digitalisasi layanan publik. Salah satunya dengan peluncuran inovasi digital pelayanan publik oleh tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tiga inovasi yang diluncurkan yaitu Beli Tiket Wisata ke Bantul Online (BETI SEKBON) oleh Dinas Pariwisata. Lalu Gerakan Andalan Percepatan Penanaman dan Pembinaan Nilai Budaya Satriya (GANDEWA WANGSA SATRIYA) oleh Dinas Kebudayaan.
Terakhir, Pelayanan Terpadu Pengaduan Masyarakat terhadap Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Dampak Pelanggaran Peraturan Daerah (PANDU GARDA) oleh Satpol PP.
Ketiga inovasi digital pelayanan publik ini bersamaan diluncurkan dalam High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) oleh BPD DIY Cabang Bantul dan Launching Inovasi Proyek Perubahan di Parasamya Bantul.
“Inovasi digital ini merupakan langkah penting meningkatkan efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan,” kata Sekretaris Daerah pemkab Bantul, Agus Budi Raharja, Selasa (9/9).
Agus memastikan digitalisasi menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah. Dirinya berharap inovasi yang diluncurkan mampu memperkuat kinerja birokrasi agar semakin profesional, efektif, dan efisien.
“Saya berharap inovasi-inovasi ini dapat ditindaklanjuti, diimplementasikan, dan dikembangkan bersama, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Bantul. Kolaborasi, sinergi, dan semangat belajar harus terus kita jaga untuk melahirkan terobosan-terobosan baru yang lebih baik,” ujar Agus.
Dengan berbagai terobosan tersebut, Pemkab Bantul menargetkan layanan publik semakin responsif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sejalan dengan misi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern dan berdaya saing.
Terkait inovasi BETI SEKBON, Kepala Dispar Saryadi menerangkan ini merupakan pelayanan pembelian tiket secara online untuk masuk ke berbagai obyek wisata Bantul.
“Inovasi ticketing online untuk masuk kawasan objek wisata daerah ini guna memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam melakukan pemesanan tiket retribusi wisata,” ungkapnya.
Menurut dia, sebelumnya atau selama ini sistem pembelian tiket masuk kawasan wisata, wisatawan harus datang langsung ke Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di masing masing objek wisata. Meskipun sudah diberlakukan layanan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tetap harus bayar di TPR setelah scan barcode.
Melalui inovasi ticketing online ini, Dispar akan mampu memberikan efektivitas pemungutan retribusi. Dimana Dispar bisa melakukan monitoring secara real-time terhadap perkembangan kunjungan wisatawan dan pendapatan retribusi. (Set)