![]() |
Sejarah Pacuan Kuda Tercipta, King Argentine Sabet Gelar Triple Crown. (Istimewa) |
Sebelumnya, King Argentine berhasil menjuarai kategori yang sama di Indonesia Derby 2025; Triple Crown Serie 1 dan Serie 2.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), Aryo P.S Djojohadikusumo menyatakan keberhasilan King Argentine merebut juara bergengsi tiga kalinya berturut-turut telah mematahkan rekor sama yang sebelumnya bertahan 12 tahun.
“Terakhir kuda yang meraih treble Triple Crown terjadi pada 2014 silam. Ini sejarah baru yang menggemparkan dunia pacu kuda Indonesia,” katanya.
Keberhasilan King Argentine menciptakan sejarah ini juga menurut Aryo tidak terlepas semakin meriahnya ajang pacuan kuda yang sudah berlangsung ke-59 kalinya. Namun dari ajang Indonesian Horse Racing; Indonesia Derby sepanjang 2025, tercatat ada peningkatan animo dan penikmat olahraga pacuan kuda.
Berlangsung di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Indonesia Horse Racing; Indonesia Derby Cup 2025 ditonton langsung delapan ribu orang. Ini belum lagi dengan penonton siaran langsung yang disebut Aryo menembus angka 120 ribu orang.
“Padahal di ajang-ajang sebelumnya jumlah penonton langsung hanya berkisar 1.500-2.000 orang dan penonton siaran langsung sekitar 60 ribu orang. Ini menjadi bukti Indonesia Horse Racing semakin menarik banyak orang,” katanya.
Sepanjang tahun ini, Indonesia Derby sudah digelar sebanyak tiga kali pada April lalu di pacuan kuda yang sama SSA dan Mei di Salatiga, Jawa Tengah.
Kondisi ini pun akhirnya berdampak pada naiknya harga kuda lokal yang menjadi bakalan untuk kuda pacuan. Jika sebelumnya harga kuda pacuan hanya sekitar Rp50 juta, maka sekarang harga kuda lokal yang sudah menjadi juara dan belum dikebiri menembus Rp1 miliar.
Melihat besarnya peningkatan jumlah penonton, Aryo menyatakan Pordasi bakal membawa ajang pacuan kuda ini ke banyak wilayah, khususnya empat provinsi yang menggandrungi pacuan kuda yaitu Aceh, Sumatera Barat, Sumbawa dan Sulawesi Utara.
Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Horse Racing Cup 2025, Munawir menyebut hari ini sebanyak 156 kuda dari 13 provinsi akan berlaga pada 18 kategori lomba. Ia mengaku sebenarnya jumlah peserta membudlak lebih dari 300 ekor kuda dan harus dilakukan babak penyisihan untuk menentukan kuda terbaik.
“Series ketiga ini jumlah pesertanya membludak dan semakin semarak. Kehadiran ribuan penonton menjadikan pacuan kuda ini setara dengan ajang balap motor GP,” ucapnya.
Pordasi sendiri juga memastikan ajang Indonesia Horse Racing Cup 2025 juga sebagai ajang kejurnas pacuan kuda yang nantinya tim pemenang akan mendapatkan poin. Tahun ini kontingen dari Jawa Barat dan Jawa Timur berpeluang merebut banyak poin.
Munawir memastikan Indonesia Horse Racing ini tidak hanya akan memperkuat posisi pacuan kuda sebagai olahraga kebanggan nasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menggeliatkan ekonomi lokal setempat.
CEO & Co-Founder SARGA.CO Aseanto Oudang mengatakan, IHR-Indonesia Derby merupakan salah satu kejuaraan pacuan kuda paling utama dan terbesar dalam kalender IHR 2025.
“IHR-Indonesia Derby 2025 juga kami siapkan menjadi hiburan bagi keluarga, dengan digelarnya Family Fun Day berdampingan dengan event pacuan kuda pada Sabtu (26/7/2025) kemarin. Tercatat 2.000 pengunjung hadir selama even,” tutupnya. (Tio)