-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    320 Pedagang di Pasar Beringharjo dan Kolombo Diajak BI Mengenal Program Mrantasi

    31/07/25, 19:51 WIB Last Updated 2025-07-31T12:51:36Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Sepanjang 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta bakal menargetkan 320 pedagang yang ada di Pasar Beringharjo dan Pasar Colombo untuk mengikuti program ‘Mrantasi’.


    Mrantasi adalah program yang baru diluncurkan pada 28 Juli lalu yang merupakan kependekan dari ‘Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi’.


    “Lewat program ini, kita ingin memberikan pemahaman ke para pedagang terkait berbagai upaya-upaya pengendalian inflasi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, Kamis (31/7).


    Darmadi menegaskan pentingnya pengenalan mengenai inflasi ke pedagang, mengingat persepsi pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di masa depan dapat mempengaruhi keputusan konsumen, investor, dan pelaku ekonomi lainnya yang pada akhirnya berpotensi menekan laju inflasi.


    Menggandeng Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, program Mrantasi akan menyasar 320 pedagang di Pasar Beringharjo dan Pasar Kolombo hingga November nanti.


    Kedua pasar ini dipilih karena selama ini menjadi pasar pantauan IHK dan Indeks Perkembangan Harga (IPH), serta representatif dari karakteristik ekonomi perkotaan dan sub-perkotaan DIY.


    “Melalui berbagai kelas di program Mrantasi, masyarakat dapat mengawal tercapainya inflasi DIY dalam rentang sasaran inflasi nasional melalui sinergi edukatif dari berbagai pihak,” papar Darmadi.


    Secara lebih luas dipaparkan, kondisi inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.


    Sehingga pengendalian inflasi daerah menjadi upaya penting mengingat inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak negatif dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat berupa penurunan pendapatan riil masyarakat dan memicu ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.


    Dalam perkembangannya, tekanan inflasi di DIY hingga Juni 2025 relatif terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi gabungan 2 (dua) kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Juni 2025 secara bulanan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,52% (yoy).


    “Kajian mendalam, inflasi komoditas bahan pangan seringkali mengalami gejolak yang dipicu oleh dua faktor utama, yaitu ekspektasi masyarakat terhadap inflasi dan ketersediaan pasokan komoditas. Tekanan inflasi juga relatif meningkat seiring dinamika berbagai faktor eksternal lain, seperti konflik geopolitik dan cuaca,” tuturnya.


    Mewakili Pj. Sekretaris Daerah DIY, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, menjelaskan program Mratasi merupakan contoh nyata strategi hilir yang menyentuh akar ekonomi rakyat.


    “Edukasi kepada pedagang pasar dari program dimaksud bukan sekadar berbagi informasi, melainkan investasi sosial jangka panjang untuk membentuk perilaku dagang yang lebih adaptif, bertanggung jawab, dan sadar peran dalam menjaga stabilitas harga,” tutupnya. (Set)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close