Bantul, Kabar Jogja – Pemilik peternakan kambing ‘Mutiara Eva’ terus berimprovisasi dalam meningkatkan penjualan menjelang sebulan Idul Adha 1446 H. Setelah dua tahun terakhir sukses memenuhi target jualan dengan menggandeng sales promotion girl (SPG) professional, kali ini Adi Karnadi mengajak mahasiswi.
Ditemui di kandangnya yang beralamatkan Dusun Godegan RT 10, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Selasa (6/5). Adi mengaku ide mengajak mahasiswi berjualan kambing bertujuan sebagai daya tarik usahanya.
“Namun ternyata dari proses wawancara pada pelamar, ternyata menjadi penjual kambing dianggap memberi tantangan dan pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan,” kata Adi.
Karena baru pertama kalinya menggandeng mahasiswi, dari 60-70 surat lamaran yang masuk selama sebulan pembukaan lowongan kerja. Adi mengaku sementara ini hanya bisa bekerjasama dengan empat orang mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Setelah mendapatkan penjelasan singkat tentang jenis dan harga setiap komoditas kambing, Adi mengaku dalam dua hari setelah pembukaan sudah terjual sebanyak 125 ekor kambing. Dirinya menyatakan selain berjualan offline di kandang, tenaga pemasar dibebaskan menjual secara online untuk memperluas jangkauan pasar.
“Kerjasama yang disepakati adalah sistem komisi. Setiap ekor yang terjual mereka mendapatkan Rp100 ribu. Apabila bisa menjual 10 ekor dalam satu hari, ada tambahan bonus Rp300 ribu,” lanjutnya.
Berdasarkan pengalaman dua tahun terakhir yang memberdayakan SPG sebagai tenaga penjual professional, Adi mengaku selama sebulan menjelang Idul Adha sudah terjual rata-rata 400 ekor kambing.
Melihat mahirnya tenaga pemasaran mahasiswa mempergunakan media sosial untuk berjualan, Adi meyakini selama 30 hari kedepan akan terjual 700 ekor kambing baik dari harga mulai Rp2,5 juta sampai Rp10 juta.
Bagi Adi yang memulai konsep penjualan kambing menggunakan perempuan cantik di Yogyakarta untuk pertama kalinya, ternyata memberi dampak besar. Selain meningkatkan penjualan, kehadiran para wanita yang menarik untuk juga menarik kehadiran pengunjung meski hanya melihat-lihat saja.
“Setidaknya, meski hanya berjualan kambing. Saya mencoba memberikan pengalaman bagi mahasiswi mengenal dunia kerja. Saya ingin memberi pemahaman, jika ditekuni serius, dunia peternakan dan pertanian bisa dijadikan pekerjaan yang menghasilkan,” tuturnya.
Satu tenaga pemasaran, Nia Putri mengaku awalnya takut dan terbesit rasa jijik jika bekerja di kandang kambing. Namun setelah tahu kenyataan, hal-hal itu ternyata tidak terbukti.
“Saya baru tahu ternyata ada banyak jenis kambing yang diperdagangan dan kondisi kandangnya juga bersih. Ini memberi saya pengalaman di dunia peternakan, setidaknya mengenal dunia pertanian lewat pakan yang diberikan,” kata Nia yang mengaku mahasiswa akhir di perguruan tinggi swasta.
Meski dunia pemasaran kambing baru dilakoni dua hari, Nia mengaku sudah mampu menjual 10 ekor kambing. Ia menyatakan pembelinya kebanyakan offline, namun beberapa online seperti satu pembeli dari Kebumen.
“Yang penting selama jualan online kita jujur menyampaikan apa yang dijual. Kita juga memberi gambarang keuntungan beli di sini, yaitu dirawat sejak tanggal pembelian dan diantar hingga tanggal kesepakatan,” jelasnya. (Tio)