Bantul, Kabar Jogja - Kalangan akademisi minta pemerintah daerah memperbanyak kontes-kontes hewan ternak seperti sapi dan kambing untuk memicu tumbuhnya peternak lokal. Di sisi lain, Pemkab Bantul memberi potongan PBB hingga 70 persen bagi lahan-lahan yang produktif untuk pertanian dan peternakan.
Kontes Sapi Peranakan Ongole (PO) dan Kambing Peranakan Etawa (PE) digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul disela-sela peringatan Hari Krida Pertanian 2024 di Pasar Hewan Imogiri, Kamis (11/7).
Salah satu tim juri dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Bayu Andri Hatmoko mengapresiasi langkah DKPP Bantul yang memberi kesempatan peternak Sapi PO dan Kambing PE untuk memamerkan bibit unggul melalui kontes.
“Pada dasarnya, berbagai kontes baik Sapi PO maupun Kambing PE menjadi ajang mencari prestisius peternak. Jika diselenggarakan rutin, kontes-kontes ini menjadi stimulus orang-orang berternak,” katanya.
Tidak hanya itu, kontes-kontes Sapi PO dan Kambing PE merupakan upaya pelestarian hewan ternak lokal yang sekarang ini tengah diserbu varietas ternak impor seperti Sapi Simental maupun Limousin.
“Yogyakarta dan Jateng selama ini dikenal sebagai pusatnya ternak Sapi PO dan Kambing PE. Keberadaan kontes-kontes ini diharapkan jangan sampai menghilangkan identitas Yogyakarta akan ternak khasnya,” katanya.
Dipaparkannya, Kambing PE yang merupakan komoditas utama Kaligesing banyak dipelihara oleh peternak di sekitar Samigaluh, Kulonprogo. Di Bantul, Imogiri dan Dlingo juga banyak peternaknya.
Dalam sambutannya, Bupati Abdul Halim Muslih menyatakan sebagai dukungan keberlangsungan dunia pertanian dan peternakan, pihaknya mendukung penuh kreativitas serta cara-cara baru untuk meningkatkan produksi maupun kesejahteraan.
“Di tengah menyempitnya lahan pertanian, Bantul hanya memiliki sekitar 14 ribuan hektar lahan produktif. Maka inovasi-inovasi seperti mekanisasi dan elektrifikasi dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi,” katanya.
Pemkab Bantul sendiri menurutnya memberi dukungan pada sektor pertanian dan peternakan melalui berbagai program yang digulirkan seperti program insentif pemberian diskon hingga 70 persen untuk pembayaran PBB bagi lahan-lahan yang masih produktif untuk pertanian serta peternakan.
“Kemudian ada fasilitasi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan, subsidi untuk pupuk dan berbagai macam program pemberian bantuan,” jelas Bupati Halim.
Di kalangan peternak sendiri, Pemkab Bantul rutin menggandeng berbagai pihak seperti Baznas maupun perusahaan untuk menyalurkan bantuan agar usaha ternak bisa berkembang.(Tio)